Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Undip, James Cook University, IRF Siap Rehabilitasi Pantura

Universitas Diponegoro, James Cook University Australia, dan Indonesia Rainforest Foundation (IRF) siap merehabilitasi kawasan pantai utara jawa hal ini terungkap usai penandatanganan MOU dan POO di Rektorat Undip Tembalang, Rabu (4/2/2015) siang.
Dalam rehabilitasi wilayah, pertama kali yang diatasi adalah global warming dengan penanaman kembali, dan penghutanan kembali. /Bisnis.com
Dalam rehabilitasi wilayah, pertama kali yang diatasi adalah global warming dengan penanaman kembali, dan penghutanan kembali. /Bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Universitas Diponegoro, James Cook University Australia, dan Indonesia Rainforest Foundation (IRF) siap merehabilitasi kawasan pantai utara jawa hal ini terungkap usai penandatanganan MOU dan POO di Rektorat Undip Tembalang, Rabu (4/2/2015) siang.

Rektor Undip Prof. Sudharto P Hadi mengatakan kejasama ini  sesuai dengan pola ilmiah pokok Undip yakni coastal  region eco development untuk melakukan rehabilitasi di pantai utara Jawa.

"Fenomena abrasi itu terjadi di sepanjang pantai utara  mulai dari Brebes sampai Jepara dan kita sudah melakukan rehabilitas di Mangunharjo perbatasan Jepara, Kendal, Demak, Batang, dan Jepara," katanya.

Direktur Indonesia Rainforest Foundation Agus Suryono mengatakan kerjasama dengan Undip, dan James-Cook akan menambah pengkayaan akan pengelolaan wilayah pesisir. "Perjanjian kerjasama antara ketiga institusi ini adalah hal yang sangat baik bagi pelestarian lingkungan di Indonesia."

IRF sudah melakukan beberapa kegiatan di Jawa tengah, seperti Forest Farming di Brebes yakni menanam mangrove seluas 15 hektar. Menurutnya, kerjasama dengan perguruan tinggi seperti Undip dan James-Cook akan menghasilkan perbaikan-perbaikan di bidang teknik, manajemen, evaluasi dan monitoring.

Replantasi

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip Prof Muhammad Zainuri mengatakan replantasi daerah pesisir menggunakan mangrove, jika komposisi penanaman mangrove dibuat bagus maka akan membentuk green belt disepanjang pantai.

Green belt ini akan menjadi salah satu alat untuk mitigasi bencana seperti mencegah abrasi, mencegah erosi dilain sisi di lahan yang di dalamnya dapat digunakan untuk tambak dan mangrove sendiri mempunyai banyak fungsi bisa untuk sumber bahan industri seperti industri batik, hingga makanan ternak.

"Orang luar mulai memperhatikan lingkungan Pantura, mereka datang untuk mencoba berintegrasi dengan Undip, khususnya dengan FPIK. Kami sudah mempunyai  project kerjasama dengan MMF (Mangrove For the Future), ada tiga project di Demak, kami juga ada project dengan WWF di Mangunharjo, coverage hingga 15 hektar di daerah Brebes."

Langkah yang akan dilakukan adalah inventarisasi penelitian pengembangan dan implementasi teknologi, terutama dalam bidang rehabilitasi wilayah. Dalam rehabilitasi wilayah, pertama kali yang diatasi adalah global warming dengan penanaman kembali, dan penghutanan kembali.

FPIK akan menyertakan mahasiswa dalam penelitian dan sesudah itu dikembangkan teknologi tepat guna untuk rehabilitasi, zero waste management, dan environtmental friendly. Intinya bagaimana menciptakan wilayah pesisir itu suatu daerah yang bisa jadi penangkal bencana tapi juga jadi sumber kehidupan masyarakat sekitar.

FPIK sudah membangun brick water di Kendal, Pemalang dan Semarang dengan sentuhan teknologi untuk sedimentasi, erosi dan abrasi. Dari brik water tersebut, lahan-lahan yang tergenang sudah dikaryakan sebagai tambak-tambak bandeng dan udan, sehingga mengurangi rob.

Adapun di Morosari Demak, Undip berhasil mengadakan penghijauan mangrove, di kampus Teluk Awur Jepara sudah menciptakan area pembibitan mangrove, penanganan bencana dan erosi selain itu juga sudah menciptakan kawasan konservasi terumbu karang dan Mangrove di Pulau Karimunjawa dan Pulau Panjang.

"Harapan kami dengan adanya kerjasama ini ciri pola ilmiah pokok Undip akan makin terlihat dan memberikan peran dalam pencanangan poros maritim dunia" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : undip.ac.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper