Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Jawa Barat resah akibat kebijakan pemerintah yang membeli beras petani dengan harga yang sangat murah.
Ketua HKTI Jabar Entang Sastraatmadja menyebutkan harga yang masih belum sesuai standar petani menjadi salah satu kendala kurangnya stimulus pemerintah untuk meningkatkan produk pangan di Jabar.
"Yang baru disubsidi itu pupuk dan bibit. Padahal, yang dibutuhkan itu harga. Harus ada harga yang bagus agar petani bisa bertahan menjadi petani yang sejahtera," ujarnya di sela-sela Rakerda HKTI Jabar, Rabu (4/2/2015).
"Di Korea, petani bisa bertahan karena berasnya dijual dengan harga mahal oleh pemerintah. Beras dijual ke pasar oleh pemerintah yang telah membeli mahal ke petani."
Selain persoalan harga, HKTI juga mempersoalkan masalah pasar. Menurut Entang, pemerintah masih belum bisa memposisikan para petani menjual barangnya dengan harga yang bagus, karena yang menentukan harga itu para tengkulak.
"Itu yang kami perjuangkan sekarang bagaimana HKTI membuat roadmap untuk meningkatkan mutu pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk merekomendasikan agar harga produk pertanian bisa dibeli mahal oleh pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat berdasarkan 170 transaksi gabah pada Januari 2015,harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Jabar naik 5,83% dibanding GHP Desember 2014 atau mencapai Rp5.210,00 per kilogram.
Kabid Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengatakan harga rata-rata GKP di tingkat petani pada Desember 2014 tercatat Rp4.923,16.
"Gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga naik 5,55%, dari Rp5.486,21 menjadi Rp5.790,48 per kilogram," ujarnya.
Dia meambahkan harga rata-rata kualitas GKG di tingkat penggilingan mencapai Rp5.914,52 per kilogram.
Dody melanjutkan gabah kualitas rendah juga naik 0,7% dari Rp3.651,25 menjadi Rp3.686,67 per kilogram
HKTI Galau Pemerintah Beli Murah Beras Petani Jabar
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Jawa Barat resah akibat kebijakan pemerintah yang membeli beras petani dengan harga yang sangat murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar dan Afif Permana
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium