Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Gas Industri Naik 3,64%

Kebutuhan gas untuk industri pada tahun ini diperkirakan naik 3,64% menjadi 2.280 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Bisnis.com, JAKARTA—Kebutuhan gas untuk industri pada tahun ini diperkirakan naik 3,64% menjadi 2.280 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan sepanjang tahun lalu total kebutuhan gas untuk bahan baku maupun sumber energi mencapai 2.200 MMscfd.

Angka tersebut senada dengan proyeksi Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB). Kebutuhan gas untuk bahan baku mengalami peningkatan 1,69% menjadi 1.086 MMscfd, demikian pula untuk sumber energi sebesar 5,48% jadi 1.132 MMscfd.

“Kalau saya [Kemenperin] ngomongnya soal kebutuhan tetapi kalau ESDM soal suplainya, sekarang kenyatannya  gas untuk domestik sudah 60% yang 19,72% didalamnya untuk industri [nonpupuk],” ucap Khayam, Senin (26/1/2015).

Permintaan gas sebagai bahan baku berasal dari industri pupuk dan petrokimia, masing-masing 791,22 MMscfd dan 295 MMscfd. Sementara penggunaan gas sebagai sumber energi dikategorikan lagi menjadi dua, yakni energi yang terkait dengan proses dan energi untuk bahan bakar.

Gas sebagai energi terkait proses total kebutuhan mencapai 337,18 MMscfd, sedangkan yang terkait dengan bahan bakar 857,53 MMscfd. Industri prioritas yang dapat pasokan energi gas terkait dengan proses ada enam, sedangkan bahan bakar delapan.

Khayam menyebutkan industri yang membutuhkan gas sebagai sumber energi terkait proses adalah keramik, kaca, glassware, semen, logam, dan sarung tangan karet. Adapun yang memerlukannya sebagai bahan bakar a.l. makanan minuman, logam, tekstil dan produknya, petrokimia, kertas, ban, kendaraan bermotor, dan lainnya.

“Banyak Industri kita beberapa tahun ini kesulitan gas. Gas sebagai bahan baku jelas penting banget, lalu sebagai sumber energi yang terkait dengan proses, inilah yang kami dahulukan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper