Bisnis.com, JAKARTA – Cargill Indonesia dan Sygenta meluncurkan kemitraan pertama antara swasta dan pemerintah untuk proyek percontohan tumpangsari kelapa-jagung di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Kemitraan pertanian Indonesia berkelanjutan atau PISAgro tersebut juga didukung oleh LSM Winrock International, pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Selatan dan Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) Sulawesi Utara.
Jean-Louis Guillou, Country Head Cargill Indonesia,mengatakan kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan pendapatan petani melalui tumpangsari kelapa-jagung merupakan sebuah terobosan untuk menjamin keberlanjutan rantai pasok kopra di Indonesia.
“Juga mencoba mengurangi ketergantungan akan jagung impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” katanya, Senin (26/1/2015).
Proyek tumpangsari kelapa-jagung itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani kelapa di tengah penurunan produktivitas pohon kelapa dan berkurangnya lahan untuk perkebunan kelapa di wilayah tersebut
Luas areal proyek percontohan itu mencapai 400 ha di perkebunan kelapa milik petani. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan produksi kopra hingga lebih dari 20% dan hasil panenan jagung yang lebih baik ketimbang cara bercocok tanam tradisional, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani.
Guillou mengatakan pihaknya juga sedang menjajaki peluang memperluas proyek tumpangsari kelapa-jagung selain di Sulawesi Utara. Dia mengatakan untuk program peremajaan pohon kelapa, pihaknya membagikan 30.000 bibit kelapa gratis bagi petani.
“Selama dua tahun ke depan kami akan membagikan 40.000 bibit lagi,” katanya.
Nantinya, Cargill akan menyediakan bibit kelapa dan pupuk bagi petani. Selain itu, pihaknyaakan melakukan pelatihan mengenai budidaya, pasar, keamanan pangan, serta pemonitoran dan pendampingan petani. Cargill juga menyediakan pasar bagi kopra yang dihasilkan oleh petani.
Sementara itu, Syngenta akan menyediakan benih jagung, membantu pengelolaan lahan percontohan (demo plot), pelatihan bagi petani, serta membantu mereka dalam menanam jagung hingga panen.
Adapun, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menyeleksi 400 petani yang ikut serta dalam program ini. Bersama dengan Balit Palma, pemda juga membantu para petani dalam persiapan pembibitan kelapa hingga penanaman, serta melakukan penyuluhan untuk tanaman jagung.
Commercial Area Head East and Developing Indonesia Syngenta FauziTubat mengatakanpihaknya dalam payung kemitraan PISAgro senang dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam program tumpang sari ini untuk meningkatkan pendapatan petani di Minahasa Selatan.
Dia mengatakan Syngenta berkomitmen untuk menyediakan benih jagung NK 212 sejumlah 6 ton di tahun 2015, serta memberikan pelatihan cara menanam jagung dalam konsep “Awali Dengan Benar”.
“Dengan benih jagung NK 212 dari Syngenta serta pupuk dari Cargill ini, kami optimis bahwa di tahun ini dan seterusnya akan makin banyak petani kelapa yang tertarik untuk menanam jagung secara mandiri di dalam lahan kelapa, sehingga mendapatkan tambahan pendapatan yang optimal sekaligus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” katanya.