Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tandai 100 Hari, Pemerintah Groun Breaking 4 Proyek di Sumatra

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana melakukan ground breaking sejumlah proyek infrastruktur di Sumatra untuk menandai 100 hari kinerjanya.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana melakukan ground breaking sejumlah proyek infrastruktur di Sumatra untuk menandai 100 hari kinerjanya.

Basuki Hadimulyo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengatakan pemerintah akan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, jalan tol ruas Medan-Binjai, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Sumatra utara untuk menandai 100 hari kerjanya.

"Selain ground breaking proyek di Sumatra Utara, kami juga akan melakukan ground breaking proyek bendungan di Lampung pada 29 Januari 2015. Itu semua untuk menandai 100 hari kinerja kami," katanya di Istana Bogoor, Jumat (23/1).

Basuki menuturkan sebenarnya sudah banyak proyek yang siap untuk dikerjakan, tetapi terkendala pembiayaan. Pasalnya, hingga kini pemerintah bersama DPR RI masih melakukan pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional Perubahan (RAPBN-P) 2015, agar dapat diselesaikan pada awal Februari tahun ini.

Menurutnya, pemerintah belum dapat menandatangani kontrak proyek yang telah ditenderkan, karena menunggu daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) yang sesuai dengan RAPBN-P 2015.

Dalam RAPBN-P 2015 pemerintah mengalokasikan Rp155,2 triliun untuk program prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti pembangunan infrastruktur sektor pangan, kelistrikan, kemaritiman, pariwisata hingga pengurangan kesenjangan alias subsidi untuk orang miskin.

Sekedar diketahui, pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung diperkirakan akan menelan investasi senilai Rp17 triliun. PT Pelindo I (Persero) yang menjadi pengelola pelabuhan itu akan menggunakan kas internalnya untuk membiayai 30% dari total dana yang diperlukan, sedangkan 70% sisanya berasal dari pinjaman perbankan.

Pengembangan pelabuhan tersebut akan meliputi terminal multipurpose, pembangunan kawasan industri, dan pembangunan terminal transit, serta kota terintegrasi.

Untuk jalan tol ruas Medan-Binjai, pemerintah memerlukan Rp1,6 triliun dengan masa pengerjaan sekitar tiga tahun. Proyek yang masuk ke dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia itu akan membentang sejauh 17 kilometer melewati tiga kabupaten/kota.

Proyek tersebut merupakan bagian dari Proyek Tol Trans-Sumatera yang menghampar dari Bakauheni hingga Banda Aceh sepanjang 2.600 km.

Kemudian Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dibangun di atas lahan seluas 2.002 hektare, dengan komposisi 1.600 hektare untuk kawasan industri sawit, oleochemical, karet, fatty acid dan lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper