Bisnis.com, DENPASAR--Hingga saat ini petani di Bali belum dapat menggarap lahan mereka dengan optimal.
Kekurangan unit traktor menjadi kendala bagi para petani di Pulau Dewata untuk bisa berproduksi sesuai harapan.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengungkapkan dari kebutuhan ideal 2.330 unit, saat ini yang tersedia baru 1.389 unit traktor, atau kurang 941 unit traktor.
"Sudah didata semua traktor baik yang dikelola dinas, milik subak dan perorangan ternyata jumlah yang ada masih jauh dari ideal," tuturnya kepada Bisnis, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya, kendati masih jauh dari ideal, sudah dilakukan upaya untuk menambah alat pengganti pembajak lahan menggunakan sapi tersebut.
Dia mengatakan pemerintah pusat pada akhir 2014 menyerahkan sebanyak 350 unit traktor.
Wisnuardhana menyampaikan secara bertahap pengadaan traktor akan terus ditingkatkan agar dapat membantu pekerjaan petani.
Pasalnya, kekurangan unit traktor tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran pengolahan lahan.
"Kalau pengolahan lahan terhambat, bertanam pun ikut terhambat dan dampaknya panen telat," jelasnya.
Rata-rata per unit traktor mampu mengolah lahan seluas 1-3 Ha. Sementara harga traktor sekitar Rp20 juta per unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel