Bisnis.com, JAKARTA -- Pengadaan pakan ikan yang berasal dari bahan baku lokal sedang dikaji guna menekan jumlah importasi pakan ikan budidaya air tawar sampai 35% pada 2019.
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan pihaknya fokus mencari subtistusi pengganti tepung ikan yang saat ini pengadaanya 100% masih melalui importasi.
Dia menjelaskan target penurunan itu tidak akan fokus pada pembuatan pakan saja melainkan dengan menerapkan sistem total aquaculture mulai dari perbaikan genetika bibit ikan unggul, pembuatan pakan mandiri sampai pemanfataan teknologi untuk memanfaatkan limbah.
"Kekurangan kita adalah selama ini tidak melakukan secara simultan atau terpisah-pisah. Nantinya akan kita buat terintegrasi," katanya seperti dikutip Bisnis, Senin (19/1/2015).
Selama ini, Slamet menaksir pembiayaan pakan ikan dapat mencapai Rp9000/kg. Dengan pembuatan ikan mandiri, pembudidaya ditarget hanya mengeluarkan biaya pakan sebesar Rp6000/kg.
Adapun, pembiayaan pakan selama ini menyumbang 80% dari total produksi budidaya ikan air tawar. Slamet berharap penggunaan pakan mandiri dapat mengurangi subtitusi impor 3% pada tahap awal implementasi di tahun ini.
"Sedangkan untuk biaya produksi dapat dibawah 50% dari biaya produksi yang seharusnya," katanya.
Bahkan, proses enzim dalam membuat bahan baku, seperti eceng gondok menjadi pakan berkontribusi menaikkan kadar protein sehingga pertumbuhan ikan akan lebih cepat atau akan semakin menguntungkan pembudidaya.
Nantinya, dia menjelaskan akan dibuat zona atau sentra khusus penyedia bahan baku subtitusi berdasarkan spesifikasi masih-masih daerah.
Misalnya, Wonosobo sebagai penyedia bahan baku cacing, Ambarawa penghasil eceng gondok, Maggot dari Boyolali sampai Biogas yang semuanya telah terbukti dapat menggantikan tepung ikan sebagai pakan ikan budidaya air tawar.
Slamet menjelaskan zona 2 atau sentra pembuatan pellet akan terkonsentrasi di Boyolali, Kendal, Banjarnegara, Klaten dan sentra-sentra berpotensi lainnya di Jawa Tengah.
Pihaknya juga akan membuat zona 3 untuk gudang pellet yang lokasinya masih ditinjau untuk mengedarkan ke kelompok pembudidaya ikan.
Tahap selanjutnya, Slamet mengatakan pengadaan bahan baku sampai proses akhir akan melalui tahap sertifikasi SNI sehingga produk yang nanti dihasilkan legal untuk dikomersialisasikan.
"Awalnya untuk keperluan kelompok dulu tapi arahnya nanti bisa untuk keperluan komersialisasi sehingga juga akan memberdayakan masyarakat,"katanya.
IKAN AIR TAWAR : Alternatif Pakan Lokal Didorong
Pengadaan pakan ikan yang berasal dari bahan baku lokal sedang dikaji guna menekan jumlah importasi pakan ikan budidaya air tawar sampai 35% pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
13 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
16 jam yang lalu