Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Turun, Pebisnis Pede Daya Saing Usaha Terkatrol

Wakil Ketua Kadin Jawa Barat Bidang Industri Dedy Widjaja menyatakan penurunan harga BBM akan meningkatkan daya saing dunia usaha.
Penurunan harga BBM bersubsidi diyakini akan meningkatkan daya saing industri/bisnis.com
Penurunan harga BBM bersubsidi diyakini akan meningkatkan daya saing industri/bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Wakil Ketua Kadin Jawa Barat Bidang Industri Dedy Widjaja menyatakan penurunan harga BBM akan meningkatkan daya saing dunia usaha.

Dia mengatakan penurunan harga BBM akan meningkatkan daya beli masyarakat meskipun belum ada indikasi penurunan harga barang kebutuhan pokok.

“Intinya penurunan harga BBM bisa berdampak pada daya beli masyarakat yang meningkat. Karena harga kebutuhan pokok kami yakin akan menyesuaikan,” ujarnya.

Dedy melanjutkan penurunan harga BBM menguntungkan bagi dunia usaha karena biaya produksi dan harga jual barang berkurang.

“Dunia usaha akan menyesuaikan kalkulasi biaya produksi dan harga jual barang dengan mekanisme penetapan BBM ini,” katanya.

Kendati demikian, ujar Dedy, pemerintah tetap harus menyiapkan sejumlah kebijakan ke depan menyusul kenaikkan harga BBM berpotensi terjadi dalam waktu dekat.

Dalam hal ini, pemerintah segera menyiapkan insentif bagi dunia usaha agar mereka tetap tumbuh bagi perekonomian di Indonesia.

“Insentif ini sangat dibutuhkan dunia usaha apabila sewaktu-waktu harga BBM kembali naik,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua DPC Organda Kota Cimahi Dida Suprida mengatakan, setelah pemerintah pusat mengumumkan penurunan harga BBM langsung ditindak lanjuti oleh Dinas Perhubungan Cimahi yang meminta agar ada penyesuaian tarif angkutan.

"Mengenai hal ini kami tentu saja dilematis. Karena pada satu sisi idealnya ketika harga BBM turun ya tarif juga turun, tapi harga sembako dan spare part juga tidak turun," katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap ada win-win solution dari semua pihak terutama pemerintah. Pasalnya, ketika para pengusaha angkutan menurunkan harga BBM kebutuhan para sopir sulit untuk kembali melakukan penyesuaian.

Organda Cimahi siap menurunkan tarif asalkan ada jaminan bahwa harga BBM akan tetap stabil. Sebab, ketika harga BBM diserahkan pada mekanisme pasar harganya akan fluktuatif tergantung dari gejolak harga dunia.

"Kalau dibiarkan naik dan turun seperti ini tentu kami akan kesulitan dalam melakukan penghitungan," ujarnya.

Saat disinggung mengenai kemungkinan penurunan tarif angkutan, Dida menyatakan bisa saja diturunkan tapi tidak bisa diturunkan seperti harga sebelum tarif dinaikan atau maksimal diturunkan sebesar 50% dari total kenaikan semula sebesar Rp1.000.

"Pada saat kenaikan BBM sebelumnya, rata-rata kenaikan tarif angkutan di Cimahi itu Rp1.000. Jadi, kalaupun diminta menyesuaikan kami hanya menyanggupi Rp500," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper