Bisnis.com, KOTABARU --Tim evakusi mayat di Kapal Sadewa hingga Jumat dilaporkan tak bisa dikontak oleh pihak SAR kasus jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Badan SAR Nasional mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan tim gabungan yang menggunakan kapal KP Sadewa untuk melakukan evekuasi dua mayat korban kecelakaan pesawat Airasia Qz8501, di Pulau Maradapan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Rescuer Pos SAR Kotabaru Muhammad Imam Nazarudin, Jumat (16/1/2015) mengatakan, sejak kemarin (Rabu,15/1) sore hingga Jumat pagi, kami belum bisa berkomunikasi dengan tim evakuasi yang menggunakan kapal KP Sadewa.
"Iya kalau satu orang tidak bisa itu biasa, tetapi ini banyak anggota tim semuanya tidak bisa dihubungi," kata Imam menjelaskan.
Akibat kesulitan berkomunikasi tersebut, Pos SAR Kotabaru, TNI Angkatan Laut Kotabaru, serta Polres Kotabaru berkoordinasi untuk mencari solusi dengan beberapa cara.
"Di antaranya, menggunakan telepon satelit, dan nomor-nomor telepon warga Pulau Sembilan, atau pihak-pihak lainnya," terangnya.
Namun semuanya gagal, telepon satelit tidak berfungsi, nomor-nomor telepon warga tidak aktif, dan sebagian di luar jangkauan.
Imamg mengaku, bisa berkomunikasi terakhir dengan tim evakuasi Rabu (15/1) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Saat itu, tim sudah hampir sampai di Pulau Maradapan, dan sekitar dua jam lagi sampai ke pulau," terangnya.
Sejak saat itu, lanjut dia, tidak ada komunikasi hingga saat ini.
Sebelumnya, pada Kamis dikabarkan bahwa KP Sadewa-506 milik Mabes Polri, yang sedang melakukan evakuasi dua jenazah korban AirAsia QZ8501 menabrak gosong (tumpukan pasir) saat berlayar menuju Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Rescuer Pos SAR Kotabaru M Imam Nazarudin, di Kotabaru, Kamis mengatakan, KP Sadewa bertolak dari Batulicin, Tanah Bumbu, Rabu (14/1) sekitar pukul 19.00 Wita dengan membawa tim gabungan.
"Beberapa jam setelah berlayar atau sekitar pukul 02.00 Wita, kapal kandas karena menabrak gosong di perairan Batulicin," ujarnya.