Bisnis.com, JAKARTA—Impor bahan baku olahan untuk industri mencapai US$11,04 miliar atau yang terbesar dalam struktur impor bahan baku dan penolong dari China untuk periode Januari – November 2014.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Impor BPS Rina Dwi Sulastri mengatakan ada sembilan golongan barang yang dimasukkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam struktur impor bahan baku dan penolong.
"Yang paling utama adalah menggenjot ekspor yang menggunakan bahan baku lokal, kalau kita dorong terus ini akan menghasilkan nilai tambah beberapa kali lipat karena diolah di dalam negeri," katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (16/1/2015).
Beberapa di antaranya a.l. makanan dan minuman (primary dan processed) untuk industri; bahan baku (primary dan processed); suku cadang dan perlengkapan barang modal; serta suku cadang dan perlengkapan alat angkutan.
Nilai impor bahan baku makanan dan minuman (mamin) mentah tercatat US$39,1 juta dan US$182,5 juta untuk mamin olahan. Bahan baku mentah untuk industri US$390,5 juta, sedangkan bahan baku yang sudah diolah mencapai US$11,04 miliar.
Adapun impor suku cadang dan perlengkapan barang modal sejumlah US$3,35 miliar, serta US$715,7 juta untuk suku cadang dan perlengkapan alat angkutan. Keseluruhan impor dari China setara dengan 12,66% total impor bahan baku dan penolong nasional (Jan-Nov 2014).