Bisnis.com, JAKARTA—Impor bahan baku dan penolong dari China naik 1,81% selama Januari – November tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Bisnis diketahui selama periode tersebut impor bahan baku dan penolong dari Negeri Tirai Bambu tercatat US$15,84 miliar. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan Januari – November 2013 sejumlah US$15,56 miliar.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Impor BPS Rina Dwi Sulastri mengatakan bahan baku dan penolong menyumbang 57,24% dari total impor dari China.
Keseluruhan impor semua golongan barang, baik bahan baku, barang konsumsi, dan barang modal US$27,67 miliar.
“Total impor barang dari Tiongkok pada Januari – November tahun lalu itu naik 0,61% [year on year],” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (16/1/2015).
Persentase ini merupakan komparasi terhadap total impor selama sebelas bulan pada 2013 senilai US$27,50 miliar.
Industri pengolahan nonmigas memiliki ketergantungan impor yang tinggi.
Jenis produk yang diimpor di antaranya makanan dan minuman (primary dan processed) untuk industri; bahan baku (primary dan processed); suku cadang dan perlengkapan barang modal; serta suku cadang dan perlengkapan alat angkutan.