Bisnis.com, JAKARTA— PT Pertamina (Persero) khawatir kuota subsidi solar tahun ini jebol. Karena itu, pemerintah dimita memindahkan potensi kerugian ke perhitungan Premium.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan Pertamina harus menanggung potensi kerugian hingga Rp1,1 triliun karena jebol kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2014 yang mencapai 814.890 kiloliter.
Saat ini, pihaknya tengah meminta kepada pemerintah agar memindah jebol kuota ke perhitungan Premium. Jika jebol kuota 841.890 dipindahkan semua ke Premium, tambahnya, potensi kerugian bisa ditekan hingga hanya Rp51,67 miliar.
“Pada Desember lalu, bukan subsidi namun kami untung dari bisnis Premium,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Dia menjelaskan potensi kerugian berkurang karena Pertamina mendapatkan keuntungan dari bisnis penjualan Premium pada Desember kemarin. Ahmad Bambang mengemukakan permintaan pemindahan tersebut karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak mengatur rincian berdasarkan jenis BBM. Menurutnya, APBN hanya mengatur kuota sebesar 46 juta kiloliter.
“Rincian per produk justru dari BPH Migas [Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi],” tegasnya.