Bisnis.com, JAKARTA— PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba sebesar 1,5 miliar dolar AS dari bisnis hilir perusahaan dengan laba bisnis elpiji 12 kilogram sebesar Rp5,5 triliun.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan besaran laba tersebut didapatkan salah satunya melalui bisnis penjualan Elpiji 12 kilogram yang sudah tidak disubsidi pemerintah. Dari bisnis itu, dia menargetkan besaran laba Rp5,5 triliun.
“Ada peningkatan keuntungan di bisnis hilir, jangan sampai rugi,” katanya di Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Selain itu, keuntungan itu didapatkan dari bisnis bahan bakar minyak dan bisnis hilir yang lain. Namun, Ahmad tidak menyebutkan secara rinci besaran masing-masing keuntungan.
Meskipun belanja modal di sektor hilir hanya mencapai 4,5% dari total capital expenditure yang dikeluarkan perseroan, dia akan menggenjot laba dengan menekan biaya produksi dan mengamputasi pos-pos yang tidak efisien.
Salah satu sorotan Ahmad dalam proses pengadaan dan pengolahan adalah memotong biaya produksi. Salah satunya, melalui pemindahan tangki penyimpanan terapung ke darat.
Jika tidak ada investasi yang dialokasikan untuk pemindahan itu, tambahnya, dia akan melakukan pemindahan dengan skema sewa pada pihak swasta. Dalam dua tahun, dia menargetkan akan memindahkan tujuh kapal ke darat dengan penghematan sebesar Rp1 triliun.
Sementara tahun ini, dia akan memindahkan tangki penyimpanan terapung di Medan dan Padang dengan potensi penghematan Rp800 miliar.
Berdasarkan catatan Bisnis, Pertamina membukukan laba sebesar 2 miliar dolar AS dan pendapatan sebear 70 miliar dolar AS sepanjang 2014. Tahun ini, Pertamina menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan sebesar 10% hingga 15%. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Ini Alasan Pertamina Enggan Akuisisi TubanPetro
_1690290896.jpg?w=80&h=80)
