Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah mendorong pemasaran produk industri pertahanan dari dalam negeri, khususnya dari PT Pindad (Persero) tidak hanya terfokus pada pasar domestik.
Sementara untuk mendobrak hal itu dianggap masih ada persoalan dari sisi pemasaran.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo yang juga Komisaris Utama PT Pindad mengakui nilai ekspor produk Pindad masih sangat kecil.
“Karena marketing-nya. Aturan yang membuatnya [terbatas] seperti itu. Sehingga tadi dari menteri akan dibuat aturan baru, sehingga kami punya marketing. Selama ini tidak ada [bagian] marketing, marketing-nya hanya bisik-bisik saja,” ungkapnya saat menyertai kunjungan Presiden Jokowi ke PT Pindad, Senin (12/1/2015).
Selama ini, menurutnya, yang menjadi pihak pemasar dari produk industri dalam negeri adalah prajuritnya. Yang terbaru, dia mencontohkan mulai berminatnya Thailand dan Brunei untuk membeli senjata ke Indonesia setelah prajuritnya juara umum dalam suatu perlombaan tingkat internasional.
“Harusnya ada divisi marketing karena bagaimanapun juga jika kami hanya menggunakan untuk dalam negeri cost-nya jadi tinggi. Kalau kami bisa lebih besar lagi, perusahaan lebih dibesarkan lagi,” paparnya.