Bisnis.com, JAKARTA— Investasi di sektor energi ramah lingkungan tumbuh 16% atau senilai US$310 miliar sepanjang 2014.
Merosotnya harga minyak dunia menjadi faktor utama dalam mendongkrak investasi di bidang pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin dan biofuel.
Menurut Bloomberg New Energy Finance pertumbuhan investasi terjadi pertama sejak 2011.
"Investasi energi ramah lingkungan ini mungkin mengejutkan beberapa pihak yang menganggap investasi di sektor ini sulit bertumbuh, apalagi jika dikaitkan dengan dampak dari runtuhnya harga minyak," kata Michael Liebreich, ketua dewan penasehat peneliti dari London seperti yang dikutip Bloomberg (10/1).
Realisasi investasi ramah lingkungan hadir dari komitmen China untuk mengeksplorasi energi terbarukan, yang ditunjukkan dengan investasi sebesar US$19,4 miliar untuk membangun proyek pembangkit tenaga angin lepas pantainya.
Investasi ramah lingkungan juga mengalir ke mobil listrik, terutama untuk Tesla Motors Inc, yang sudah memperkirakan matinya masa bahan bakar minyak.
“Sebenarnya sulit pada 2014 menyimpulkan bahwa apa saja dampak dari bertumbuhnya investasi. Akan tetapi jatuhnya harga minyak menjadi salah satu faktor mengingat dampaknya terasa dalam industri transportasi,” tambahnya.