Bisnis.com, BALIKPAPAN – Di pengujung 2014, Petani di Provinsi Kalimantan Timur harus menerima kenyataan tidak mengasyikkan. Data Badan Pusat Statistik provinsi itu mengungkapkan nilai tukar petani Desember 2014 tercatat turun 0,92% menjadi 99,33 dari 100,25 pada November 2014.
Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayarkan petani. Artinya, tingkat kesejahteraan petani di provinsi ini semakin terpuruk.
Berdasarkan data BPS Kalimantan Timur yang dikutip Bisnis.com, Kamis (8/1/2015), penurunan NTP Desember 2014 terjadi di semua subsektor yakni subsektor tanaman pangan turun 1,18% dari 95,21 menjadi 94,08. Subsektor hortikultura turun 0,36% dari 97,36 menjadi 97,01.
Kemudian NTP subsektor perkebunan rakyat turun 0,86% dari 104,85 menjadi 103,95. Subsektor peternakan turun 0,3% dari 103.33 menjadi 103.02. Subsektor perikanan turun 2,31% dari 100,69 menjadi 98,36.
“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan,” ungkap Kepala BPS Kalimantan Timur Aden Gultom.
BPS menyebutkan penurunan NTP di semua sektor ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) kenaikannya lebih rendah dbandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Yakni, It tercatat naik 1,49%, sementara Ib naik 2,43%.