Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Depresiasi Rupiah Ternyata Tak Untungkan Ekspor Alas Kaki

Depresiasi rupiah terhadap dolar AS tak membuat produsen alas kaki optimistis atas kinerja ekspor pada tahun ini.
Tak bisa disebut tidak berdaya saing. /Bisnis.com
Tak bisa disebut tidak berdaya saing. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Depresiasi rupiah terhadap dolar AS tak membuat produsen alas kaki optimistis atas kinerja ekspor pada tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Wijanarko mengatakan pelemahan kurs rupiah tak bisa dinikmati karena produsen memiliki ketergantungan tinggi kepada bahan baku impor. Pembelian bahan baku/penolong dari luar negeri inipun tetap menggunakan dolar, sehingga margin ekspor tak kunjung melambung.

"Bea cukai belum pro pebisnis. Kami ingin sepatu impor dari China diperketat, tetapi bahan baku sepatunya juga ikut diperketat," tutur dia saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (8/1/2014).

Secara umum Aprisindo menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak menguntungkan ekspor. Pengusaha justru tidak menginginkan rupiah jeblok, melainkan bergerak stabil di level tertentu. Fluktuasi mata uang dirasa menyulitkan penghitungan harga.

Perusahaan alas kaki skala besar diperkirakan mengimpor bahan baku/penolong sekitar 80% dari total kebutuhan. Perusahaan ini menyerap setidaknya 1.000 orang pekerja. Adapun yang diimpor, seperti bijih plastik, kulit imitasi dan berbagai bahan kimia.

Impor bahan baku/penolong tidak semata mempertimbangkan ketersediaan pasokan di dalam negeri. Produsen membutuhkan tempo suplai yang relatif singkat. Sebagai contoh pemesanan ke pemasok domestik memakan waktu sekitar tiga bulan, sedangkan impor hanya 45 hari.

"Tidak bisa dibilang produk alas kaki [buatan Indonesia] tak berdaya saing. [Kinerja ekspor yang ada] memang karena masalah internal industri nasional kita," ucap Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper