Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Internal The Fed Ingin Suku Bunga Dinaikkan Pertengahan 2015

Tekanan untuk mempercepat normalisasi moneter Amerika Serikat semakin mengencang di internal The Federal Reserve.
/Reuters
/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan untuk mempercepat normalisasi moneter Amerika Serikat semakin mengencang di internal The Federal Reserve.

Setelah Presiden the Fed Philadelphia Charles Plosser, kini giliran Presiden the Fed Cleveland Loretta Mester melontarkan keyakinan bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada pertengahan 2015.

Dia mengungkapkan normalisasi akan dilakukan segera setelah situasi ekonomi membaik. Dia menambahkan, waktu kenaikan malah bisa lebih cepat dari dugaan pasar.

"The Fed tengah menyiapkan publik dan pasar. Saya yakin inflasi akan naik secara bertahap sesuai target kami. Jadi saya kira [fed funds rate] bisa naik sebelum paruh pertama tahun depan," ujarnya Ahad waktu setempat.

 
Sebelumnya, Plosser menyebutkan suku bunga acuan bank sentral semestinya menjadi 1,1% pada akhir semester I/2015.

 

Plosser bersama Direktur Riset Ekonom the Fed Philadelphia Michael Dotsey menjabarkan argumentasi itu melalui perangkat bernama model Estimated Dynamic Optimization (EDO).

Dari simulasi yang telah digunakan the Fed sejak 2006, mereka menegaskan The Federal Reserve harus menaikkan suku bunga untuk mengimbangi percepatan ekonomi domestik.

Fed funds rate sendiri sejak akhir 2008 atau pada saat krisis finansial global mulai menghajar perekonomian Paman Sam dan dunia bertahan di level 0-0,25%.

Pasca pertemuan FOMC Desember 2014, pasar dan ekonom akan terus mengawasi pertemuan FOMC pada April, Juni dan Juli sebagai saat pertama kenaikan suku bunga acuan.

Sekalipun berbeda kubu dengan Plosser yang dikenal hawkish atau propengetatan, Mester sebagai salah satu anggota kelompok centris tetap meyakinkan pasar agar tidak panik.

Pasalnya, lanjut Mester, rezim normalisasi moneter baru bisa dimulai jika data penyerapan tenaga kerja sudah sejalan dengan target inflasi.

Dia menyebutkan anggota FOMC telah memiliki kesepahaman bahwa kebijakan suku bunga acuan jangka pendek the Fed harus sesuai dengan tingkat bunga riil.

Namun seperti halnya Presiden the Fed Janet Yellen, Mester menegaskan, langkah bank sentral tetaplah bergantung dan dituntun oleh data-data performa ekonomi domestik dan bukanlah berbasis waktu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper