Bisnis.com, FRANKFURT -- Konsensus ekonom yang digalang Bloomberg menunjukkan inflasi area euro akan menyentuh 0,1% pada Desember 2014, merosot 0,2% dua bulan sebelumnya. Estimasi resmi European Central Bank (ECB) sendiri akan keluar pada 7 Januari 2015 ketika pertemuan pendahuluan bank sentral diselenggarakan.
Kepala Ekonom Berenberg Bank Holger Schmieding mengatakan perspektif moneter ketat seperti yang dianut Weidmann telah menjerumuskan kawasan ke dalam krisis finansial terburuk dalam 80 tahun terakhir.
"Hawkish tradisional yang telah menjadi standar terbukti telah keliru dan keliru lagi. Nyatanya, area euro justru kian dekat dalam jurang deflasi," ungkapnya, Minggu (4/1/2015).
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya masih menyiapkan perangkat teknis yang akan memuat besaran, kecepatan dan komposisi stimulus lanjutan yang diprediksi akan mulai dilancarkan usai pertemuan bulanan 22 Januari 2015.
Suntikan stimulus ini, paparnya, merupakan reaksi yang dinilai paling tepat untuk melawan ancaman periode panjang inflasi rendah. Namun demikian, Draghi masih belum bersedia membuka berapa jumlah atau volume obligasi pemerintah yang menjadi target bank sentral.
BACA JUGA:
Inflasi Lampaui Ekspektasi, Pengetatan Moneter Berlanjut
2015, Tahun Eling lan Waspada