Bisnis.com, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menginstruksikan seluruh kabupaten dan kota di daerah setempat untuk mengantisipasi kenaikan harga beras dengan menggelar operasi pasar.
Kepala Biro Perekonomian Sumbar Wardarusmen mengakui sebulan terakhir terjadi tren penaikan harga beras di pasaran, yang sudah menjadi siklus tahunan.
"Kami instruksikan pemda kabupaten dan kota untuk menggelar operasi pasar (OP), jika harga beras di daerahnya sudah menunjukkan gejala mengkhawatirkan," katanya, Minggu (4/1/2015).
Dia mengatakan Pemprov Sumbar sudah meminta 19 kabupaten/kota di daerah itu untuk menyiapkan operasi pasar bersama Bulog, jika harga beras terus mengalami kenaikan.
"Kami sudah instruksikan pemda kabupaten/kota untuk gelar OP bersama Bulog. Pekan depan kami evaluasi lagi," ujarnya.
Kepala Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Provinsi Sumbar Erwin Syafii mengatakan kenaikan harga beras di pasaran bervariasi antara 2% hingga 10% yang disebabkan berkurangnya produksi.
Cuaca di penghujung tahun 2014 kurang bagus, karena sering hujan. Sehingga petani padi tidak bisa menjemur gabah, akibatnya produksi beras berkurang, katanya.
Dia menyebutkan jika pemda terlambat menggelar OP, maka dampaknya inflasi Januari bisa kembali tinggi. Per Desember tahun lalu, inflasi kota Padang sebesar 2,66%.
BACA JUGA:
Inflasi Lampaui Ekspektasi, Pengetatan Moneter Berlanjut
2015, Tahun Eling lan Waspada