Bisnis.com, JAKARTA - Tim pencari kotak hitam Air Asia QZ8501 hari ini (2/1/2015) akan mengunakan side-scan sonar dan pinger locater setelah cuaca buruk kemarin.
Kepala Angkatan Laut Malaysia Abdul Aziz Jaafar yang turut dalam pencarian mengatakan tim internasional telah menetapkan area pencarian.
Berdasarkan posting Twitter Abdul Aziz Jaafar, area pencarian serpihan dan kotak hitam pesawat seluas 1.575 mil laut persegi atau 5.402,1 km persegi.
Tiga kapal Malaysia khusus diturunkan untuk mencari suara yang dipancarkan oleh alat perekam kokpit dan perekam data penerbangan, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (02/01/2014). Kedua alat ini merupakan bagian dari kotak hitam pesawat.
Sementara itu, untuk menunjang pencarian, Singapura akan meminjamkan alat deteksi metal bawah laut.
Sejauh ini, 90 kapal dan pesawat telah dilibatkan untuk mencari korban, serpihan dan kotak hitam pesawat.
Di sisi lain, Airbus memastikan akan mendukung investigasi resmi pemerintah Indonesia terhadap AirAsia QZ8501.
Produsen pesawat ini memberikan konfirmasi bahwa otoritas keselamatan Perancis, BEA, akan turut bergabung dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Prosedur investigasi kecelakaan sesuai konvensi internasional dipimpin oleh pemerintah Indonesia lewat KNKT, karena area kecelakaan pesawat masuk teritorial wilayah RI.
"Semua progres investigasi dan publikasi atas temuan akan sepenuhnya dilaksanakan oleh KNKT," kata manajemen Airbus dalam website resminya (30/12/3014).
Airbus sendiri menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan teknikal guna mendukung tim investigasi dalam mencari sebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Bahkan, jauh sebelum publikasi ini, tim BEA beserta dua penasihat teknikal dari Airbus telah berangkat ke Indonesia pada Minggu (28/12/2014).
BEA sendiri diketahui pernah bergabung dalam investigasi pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga saat ini masih hilang.