Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EVAKUASI KORBAN AIRASIA QZ8501: Pesawat Sempat Melambung Tinggi?

Di tengah upaya evakuasi korban AirAsia QZ8501 muncul diskusi yang mempertanyakan mengapa sebelum hilang pesawat membuat gerakan yang tak bisa dipahami.
KRI Yos Sudarso-353 dan KD Lekir-26 milk AL Malaysia mengindera objek bawah air di lokasi pencarian AirAsia QZ 8501 di Perairan Teluk Kumai, Kalimantan Selatan, Rabu 31 Desember 2014)./Antara-Joko Sulistyo
KRI Yos Sudarso-353 dan KD Lekir-26 milk AL Malaysia mengindera objek bawah air di lokasi pencarian AirAsia QZ 8501 di Perairan Teluk Kumai, Kalimantan Selatan, Rabu 31 Desember 2014)./Antara-Joko Sulistyo

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah upaya evakuasi korban AirAsia QZ8501 muncul diskusi yang mempertanyakan mengapa sebelum hilang pesawat membuat gerakan yang tak bisa dipahami.

Sebuah sumber Reuters menyebutkan bahwa data radar menunjukkan bahwa pesawat sempat membuat gerakan melambung tinggi sebelum akhirnya hilang, sebuah gerakan yang diduga membuat batas kemampuan A320 itu terlampaui.

“Terkesan bahwa hal itu melewati kemampuan pesawat,” ujar sumber tersebut.

Sejauh ini kalangan penyelidik bersandar pada teori bahwa pesawat mengalami stalled atau kehilangan kemampuan terbang saat bergerak tinggi untuk menghindari badai sekitar 40 menit setelah penerbangan.

Sumber yang tidak mau disebutkan jatidirinya itu menambahkan bahwa untuk sampai pada kesimpulan pasti masih diperlukan banyak informasi tambahan.

Di luar itu, diskusi online di kalangan pilot terpusat pada data radar sekunder Malaysia yang belum terkonfirmasi yang menunjukkan bahwa pesawat mendaki pada ketinggian 353 Knot, sekitar 100 Knot lebih lambat dari semestinya, yang bisa jadi menyebabkan pesawat itu mengalami stalled atau berhenti mengudara.

Seperti banyak diberitakan, pesawat nahas itu melakukan penerbangan pada ketinggian 32.000 kaki atau 9.753 meter dan telah meminta izin untuk menambah ketinggian penerbangan ke 38.000 kaki guna menghindari cuaca buruk.

Saat pihak Air Traffic Controller memberikan izin untuk terbang pada ketinggian 34.000 kaki beberapa menit kemudian, mereka tidak mendapat respons apa pun dari pesawat.

Sementara itu, terkait keberadaan reruntuhan pesawat hingga saat ini masih belum ada kepastian.

Objek yang diduga bayangan pesawat di dasar laut pun masih belum bisa diverifikasi karena terkendala cuaca.

Komandan pasukan penyelam Letnan Edi Tirkayasa menyebutkan bahwa cuaca membuat operasi evakuasi harus dilakukan dengan ekstra keras.

“Hal tersulit adalah menemukan lokasi di mana pesawat jatuh, membuktikan apakah benar pesawat tersebut ada di sana,” ujarnya, Kamis (1/1/2015).

“Ini sangat sulit bahkan dengan peralatan canggih sekalipun. Dengan cuaca seperti ini, siapa yang bisa memastikan? Meski begitu kami berharap dan optimistis akan menemukannya. Harus,” tekadnya.

Sejauh ini, sudah 7 jenazah ditemukan dari perairan dekat lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat, tempat ditemukannya koper, jaket pelampung, dan pintu darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper