Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat upaya pencarian dan evakuasi tim SAR gabungan mengalami kendala.
Tingginya gelombang membuat para penyelam harus menanti ombak tenang untuk bisa menyelidiki lokasi yang diduga sebagai lokasi reruntuhan pesawat Air Asia QZ8501 yang diperkirakan tenggelam di perairan Kalimantan, Kamis (1/1/2015).
Menimbang kondisi tersebut, pihak terkait memprediksi dibutuhkan waktu hingga sepekan untuk menemukan kotak hitam atau black box yang mencatat data penerbangan Air Asia QZ8501.
Saat upaya evakuasi dilakukan, lima dari 47 penyelam bersiap untuk menyelidiki bayangan besar yang diduga pesawat.
Pihak SAR meyakini bayangan itu sebagai pesawat Airbus A320-200 yang mengangkut 162 penumpang yang mengangkut penumpang dari Surabaya menuju Singapura, Mingg (28/12/2014).
“Saya berharap informasi terakhir itu benar adanya dan pesawat memang telah ditemukan,” ujar Tony Fernandes dalam salah satu twitnya, Kamis. “Mari kita semua berharap. Ini sangat penting,” ujarnya.
Namun, menurut Toos Sanitiyoso, penyelidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi, bisa jadi dibutuhkan waktu hingga seminggu untuk menemukan kotak hitam, terlebih saat ini masih belum ada kepastian soal lokasi pesawat.
“Yang terpenting sekarang adalah menemukan pesawat dan kemudian mencari kotak hitam," ujarnya kepada wartawan.
Sementara Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan bahwa fokus pencarian, begitu perairan mulai tenang, adalah di sekitar bayangan yang diduga pesawat.
Ia menambahkan, para penyelamat akan dilengkapi lima ping locator atau peranti penemu lokasi sinyal.
Kelima ping locator itu dua milik Indonesia, dua dari Singapura, dan satu milik Inggris.
“Kita akan menelusuri dari lokasi puing-puing ditemukan sampai ke lokasi terakhir posisi pesawat masih terbaca (radar),” ujar Tatang.