Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi Premium Dihapus, Belanja Subsidi BBM Menciut 90%

Penghapusan subsidi premium diyakini akan memangkas lebih dari 90% belanja subsidi BBM dalam APBN.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Penghapusan subsidi premium diyakini akan memangkas lebih dari 90% belanja subsidi BBM dalam APBN.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil memaparkan pencabutan subsidi premium secara otomatis menghapus alokasi anggaran subsidi premium dalam APBN.

Dia mengatakan alokasi belanja subsidi BBM akan menciut dari Rp276 triliun pada APBN 2015 menjadi kurang dari Rp20 triliun dalam RAPBN-P 2015 yang akan diajukan pemerintah ke DPR.

“Intinya alokasi subsidi di APBN 2015 Rp276 triliun, skema baru sekarang nilai subsidi BBM jauh, bahkan bisa di bawah Rp20 triliun,” kata Sofyan di Kantor Presiden, Rabu (31/12/2014).

Sofyan menjelaskan pemerintah akan mengalihkan dana belanja tersebut ke sektor produktif dan subsidi yang diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak menerima.

Namun, tegasnya, penambahan belanja pemerintah tidak akan sebesar penghematan dari penghapusan subsidi premium yang jumlahnya lebih dari Rp250 triliun.

Sebagian penghematan tidak bisa dialihkan ke belanja karena pendapatan pemerintah migas turun seiring merosotnya harga minyak dunia.

“Turunnya harga minyak dunia ada dua impact, bukan hanya harga bensin [pendapatan kita dari] ICP kita juga turun,” kata Sofyan.

Pemerintah menggunakan asumsi harga minyak US$105 per barel pada APBN 2015. Asumsi dalam RAPBN-P 2015 ditetapkan jauh lebih rendah pada US$70 per barel.

Asumsi produksi migas dalam RAPBN-P 2015 juga lebih rendah. Asumsi lifting minyak turun dari 900.000 barel per hari menjadi 849.000 barel per hari, sedangkan lifting gas turun dari 1,25 juta barel setara minyak per hari menjadi 1,12 juta berel setara minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper