Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMPROV JAMBI: Sawah 8.000 Ha Gagal Panen Akibat Banjir

Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengungkapkan lahan sawah seluas sekitar 8.000 hektare di daerah itu mengalami gagal panen akibat terendam banjir.
Curah hujan tinggi akan berakhir Februari 2015. /antara
Curah hujan tinggi akan berakhir Februari 2015. /antara

Bisnis.com, JAMBI - Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengungkapkan lahan sawah seluas sekitar 8.000 hektare di daerah itu mengalami gagal panen akibat terendam banjir.

Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jambi, Amrin Aziz di Jambi, Selasa, mengatakan banjir di wilayah Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Kerinci, Merangin, Muaro Jambi dan Kota Jambi, mengakibatkan berkurangnya produksi padi daerah itu sebanyak 12.000 ton.

"Gagal panen ini akibat lahan sawah di beberapa daerah terendam banjir, untuk lahan yang gagal panen di masa panen ada 3.000 hektare, yakni di Kabupaten Merangin dan Kerinci dan di beberapa lahan di Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi," kata Amrin.

Sekitar 5.000 hektare lagi, katanya, lahan sawah terendam pada masa tanam, akibatnya petani tidak bisa meneruskan proses pemeliharaan untuk panen, namun di Kabupaten Muarojambi tidak terlalu banyak karena umur padi baru mencapai dua minggu dan lahan sawah yang gagal panen itu mengurangi produksi padi Jambi.

Berdasarkan perkiraan BMKG Jambi, curah hujan tinggi akan berakhir Februari 2015. Kondisi itu mengakibatkan secara tidak langsung produksi pangan di 2015 dengan musim tanam yang terlambat akan bergeser, sebab petani akan menanam kembali setelah banjir selesai.

"Bantuan benihnya akan kami siapkan, di Kabupaten Merangin sudah kami bantu benih dengan lahan seluas 500 hektare, karena lahan sawah di sana kemarin rusak akibat banjir bandang, saat ini dalam proses perbaikan, selesai pengerjaannya baru kita salurkan benih," katanya.

Soal kerugian sebanyak 12.000 ton padi itu, menurut Amrin, bisa ditutup dengan percepatan panen dengan mencetak lahan sawah di dua Kabupaten yakni Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat dengan luas 11.000 hektare.

"Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada 2014 mengalami kekeringan, petani di sana tidak bisa tanam, kalau cetak sawah ini tercapai kerugian di tahun ini bisa tertutupi di tahun depan," ungkapnya.

Selain itu, untuk menutupi kerugian itu, pihaknya akan berupaya menyiapkan benih agar target produksi beras bisa tercapai untuk memenuhi kebutuhan beras daerah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper