Bisnis.com, DENPASAR--Badan Pusat Statistik Bali pada periode Januari-Februari 2015 akan memutakhirkan data penduduk miskin di Bali guna membedakan kategori sangat miskin, miskin, hampir miskin serta rentan miskin.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Panusunan Siregar mengatakan pendataan yang akan melibatkan pemda dan masyarakat itu diharapkan dapat menghasilkan data valid penduduk miskin di Bali sehingga dapat dimanfaatkan secara baik untuk pembangunan.
"Pemutakhiran itu agar datanya lebih valid dan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti untuk penanggulangan kemiskinan," jelasnya, Jumat (26/12).
Ketua Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Bali Ketut Sudikerta mengatakan pemutakhiran data mutlak dilakukan agar program pemda tepat sasaran. Dia mencontohkan data rumah tangga sasaran (RTS) yang terdaftar di Bali dengan kabupaten kota terdapat perbedaan.
Berdasarkan data Bali, RTS yang belum memiliki rumah layak huni di Denpasar 77 KK, Badung 365 KK, Karangasem 1.537 KK, Klungkung 765 KK, Bangli 1.177 KK, Gianyar 524 KK, Tabanan 1.156 KK, Jembrana 681 KK, dan Buleleng 7.829 KK. Sementara data menurut kabupaten, di Karangasem terdapat 6.000 KK belum memiliki rumah layak huni, di Klungkung 565 KK, dan Buleleng 5.307 KK.
Sudikerta berharap kerja sama kabupaten kota dengan BPS Bali sehingga dapat menghasilkan data valid. Dengan demikian, lanjutnya, Pemprov Bali lebih mudah menjalankan program-program yang telah dicanangkan bagi warga miskin seperti bedah rumah.