Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya tinggal 1,7% atau 782.000 kiloliter.
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan saat ini, kuota BBM bersubsidi tinggal 782.000 kiloliter dari total kuota yang dipatok Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
"Dari 46 juta kiloliter tinggal 1,7% atau hampir 800-an kiloliter," katanya seusai memberikan laporan kinerja tahunan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (22/12/2014).
Namun, Andy belum bisa memberikan informasi secara detail rincian sisa kuota berdasarkan jenis BBM. Dari total sisa kuota tersebut, Andy mengatakan kuota solar tidak mencukupi hingga akhi tahun.
"Solar masih sedikit berlebih [jebol]," ujarnya.
Sementara untuk kuota premium, dia memprediksikan volume yang ada akan mencukupi hingga akhir tahun.
Karena kuota Premium masih sisa, Andy mengusulkan pengalihan kuota Premium ke solar. Skema pengalihan tersebut, menurutnya, pernah dilakukan pada periode 2012/2013 lalu di Wilayah Kalimantan.
Dia menyarankan PT Pertamina (Persero) mengirimkan surat kepada BPH Migas untuk pengalihan tersebut.
Seperti diketahui, Kuota BBM bersubsidi dipatok 46 juta kiloliter berdasarkan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Rinciannya, kuota solar mencapai 15,6 juta kiloliter, Premium 29,4 juta kiloliter, dan minyak tanah 850.000 kiloliter.