Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEKTOR RIIL: Kurang Berkembang di Sulut

Kegiatan sektor riil di Sulawesi Utara (Sulut) dinilai kurang berkembang karena basis daya saing daerah tersebut selama ini mengandalkan sumber daya alam.
Kagiatan industri di salah satu pabrik. Sektor riil kurang berkembang di Sulut/JIBI
Kagiatan industri di salah satu pabrik. Sektor riil kurang berkembang di Sulut/JIBI

Bisnis.com, MANADO—Kegiatan sektor riil di Sulawesi Utara (Sulut) dinilai kurang berkembang karena basis daya saing daerah tersebut selama ini mengandalkan sumber daya alam.

Ketua Lembaga Demografi Universitas Indonesia Sonny H.B. Harmadi menuturkan kondisi tersebut menyebabkan penciptaan nilai tambah melalui sektor industri pengolahan (manufaktur) menjadi tidak banyak.

Pertumbuhan ekonomi Sulut menunjukkan tren positif dalam kurun 2005-2013 dengan rata-rata pertumbuhan tahunan mencapai 7,45%. Kontribusi utama dalam pertumbuhan ekonomi Sulut adalah sektor pertanian dan jasa-jasa.

Seiring dengan berjalannya waktu, peran sektor pertanian mulai berkurang dan bergeser ke sektor-sektor perkotaan, seperti perdagangan, restoran, dan hotel; bangunan; angkutan dan komunikasi; serta jasa-jasa.

Menurut Sonny, loncatan transformasi struktural dari sektor primer ke sektor tersier menunjukkan lemahnya aktivitas produksi barang.

“Tanpa kebijakan yang tepat, penurunan peran sektor pertanian yang diikuti dengan meningkatnya peran sektor jasa dapat menurunkan daya saing Sulut,” ujarnya saat menyampaikan materi Strategi Peningkatan Daya Saing Daerah Sulut dan 15 Kabupaten/Kota pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2014 di Manado, Rabu (17/12).

Dia menjelaskan secara umum, sektor pertanian, perdagangan, dan jasa adalah tiga sektor utama yang memberi kontribusi terbesar di 15 kabupaten/kota di Sulut.

Khusus Kota Manado dan Kota Bitung, sektor-sektor yang berkarakter perkotaan, seperti perdagangan, hotel, dan restoran; jasa, dan komunikasi cukup dominan. Sementara itu, di Bitung, tiga sektor utamanya adalah pengangkutan dan komunikasi, industri pengolahan, serta pertanian.

Menurut Sonny, Sulut merupakan daerah peryphery dari wilayah Indonesia yang terletak jauh dari pusat dan berbatasan langsung dengan Filipina dan negara-negara di sekitar Asia Pasifik lainnya.

Oleh karena itu, pemerintah setempat harus mampu mengubah paradigma dimana pusat pertumbuhan dapat berada di peryphery.

“Terbukanya Pelabuhan Internasional Bitung dapat menjadi awal dari berubahnya pembangunan dari pinggir menuju pusat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper