Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO BURUH: Relokasi Industri Diklaim Bisa Tekan Aksi Buruh

Relokasi kawasan industri diklaim sebagai salah satu langkah tepat yang harus didukung oleh pemerintah untuk meminimalisasi maraknya aksi unjuk rasa yang mengakibatkan menurunnya produktivitas perusahaan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Relokasi kawasan industri diklaim sebagai salah satu langkah tepat yang harus didukung oleh pemerintah untuk meminimalisasi maraknya aksi unjuk rasa yang mengakibatkan menurunnya produktivitas perusahaan.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Natsir Mansyur berpendapat sudah saatnya pemerintah menyiapkan lahan untuk relokasi industri di luar kawasan Jabodetabek. Menurutnya, kawasan industri yang terlalu dekat dengan pusat pemerintahan bisa mengganggu produktivitas perusahaan.

“Karena iklim politik di Jakarta dan sekitarnya ini rentan. Ini mengancam industri. Maka harus direlokasi di Jawa Tengah atau luar Jawa,” kata Natsir, Rabu (10/12/2014).

Menurut Natsir, dijadikannya Jakarta sebagai pusat ekonomi juga menjadi faktor seringya para pekerja melakukan tuntutan dengan turun jalan. Dia optimistis aksi turun jalan ini akan berkurang drastis apabila ada pemerataan industri di Tanah Air.

“Kalau direlokasi kan terjadi penurunan aktivitas ekonomi, jadi tidak terpusat di Jakarta. Relokasi ini harusnya masuk program jangka menengah, jangka pendeknya ya penyiapan lahan dan infrastruktur.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper