Bisnis.com, JAKARTA – Kadin Indonesia menilai potensi bisnis pakan ikan sangat strategis untuk pelaku usaha di dalam negeri, tetapi terkendala komoditas gandum sebagai bahan baku pakan yang pemenuhannya 100% masih melalui impor.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan hal tersebut membuat industri pakan ikan di dalam negeri juga harus mengimpor bahan baku. Untuk itu, pemerintah harus memberikan insentif agar pelaku usaha melirik peluang industri pakan ikan.
"Pemerintah bisa memberi kemudahan biaya impor gandum, dengan menurunkan pajak impor misalnya agar industri ini bisa dilakukan secara masif di dalam negeri," katanya kepada Bisnis, (8/12/2014).
"Pemerintah harus melihat jangka panjang. Mungkin [jika sedikit], enggak untung. Namun, kalau ada 1.000 importir akan menguntungkan," katanya.
Dia mengatakan subtitusi pakan bisa saja dilakukan, tetapi harus dilakukan beberapa persiapan dan riset untuk membuat tepung ikan pengganti yang memakan banyak waktu dan biaya.
Yugi juga mengatakan industri pengolahan di Indonesia saat ini masih kurang tersentuh, terutama untuk pengolahan ikan jenis bawal dan garupa. "Permintaannya banyak, tetapi yang melirik industri pengolahan garupa itu masih dibawah 1%," katanya.