Bisnis.com, SRAGEN - Produksi gula PT Perkebunan Nusantara IX pada tahun ini mencapai 156.000 ton atau 95% dari target produksi.
Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko menuturkan target produksi gula tidak tercapai lantaran tingkat rendemen tebu yang rendah.
"Total produksi 156.000 ton dari target 164.000 ton. Sedikit tidak tercapai," katanya di Pabrik Gula Mojo, Jumat (5/12/2014).
Adi menuturkan tingkat rendemen tebu PTPN IX rata-rata hanya 6,4%. Adapun PG Mojo, rendemennya hanya 6,13%.
Selain tingkat rendemen yang rendah, target produksi gula juga tidak tercapai lantaran produktivitas tebu yang rendah. Ladang tebu petani, rata-rata hanya menghasilkan 70 tonn tebu siap giling/ hektare.
Di Jawa Tengah terdapat 13 PG yang dikelola oleh BUMN dan Swasta. Sembilan PG berada di bawah naungan PTPN IX, yakni PG Jatibarang, Pangka, Sumberharjo, Sragi, Rendeng, Mojo, Tasikmadu, dan Gondang Baru. Sebagian PG yang dikelola PTPN IX merupakan peninggalan kolonial Belanda yang berusia lebih dari 100 tahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno mengatakan realisasi produksi gula pada tahun ini diperkirakan tidak mampu mencapai 400.000 ton.
"Hasil taksasi hingga 15 November, produksi gula 372.000 ton. Mungkin kalau berakhir masa giling Desember ini bisa naik lagi," ujarnya.
Secara umum, imbuh Tegoeh,tingkat rendemen tebu di Jateng mengalami peningkatan dari 6,34% pada 2013 menjadi 6,75% pada tahun ini. Peningkatan rendemen turut didorong oleh perluasan 1.900 ha lahan tebu baru dan 15.670 ha bongkar ratoon yang dilakukann pada 2013.
Di Jawa Tengah, total areal perkebunan tebu tercatat mencapai 73.500 hektare dengan taksasi produksi 400.000-430.000 ton gula. Adapun total pabrik gula yanng beroperasi mencapai 13 pabrik, 4 diantaranya dikelola oleh swasta yakni PG Cepiring, PG Pakis Baru, PG Trangkil, dan PG Blora.