Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan menghitung kebutuhan Bahan Bakar Minyak bersubsidi pada 2014 pascapenaikan harga premium dan solar pada 18 November.
Disinyalir over kuota BBM subsidi tidak akan sebesar yang diperkirakan sebelumnya 1,6 juta kiloliter, karena pengguna premium banyak yang beralih untuk menggunakan pertamax lantaran selisihnya hanya sedikit.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden dibahas mengenai stok BBM masih aman sampai akhir tahun meskipun ada sedikit kekurangan. Secara detail, pemerintah akan menghitung kuota BBM subsidi nanti malam.
"Kuota lagi mau dihitung nanti malam dengan Menkeu. Pola subsidi juga akan didiskusikan, dan kita terus perhatikan," ujar Menteri ESDM Sudirman Said seusai mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu (3/11/2014).
Sudirman mengakui setelah penaikan harga BBM bersubsidi ada pergeseran pengguna premium ke pertamax, namun ia belum tahu detail peralihannya. Pemerintah juga berupaya untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM non subsidi
Hal yang sama dikatakan oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil bahwa ada kelebihan kuota BBM subsidi meskipun sudah ada penaikan harga bensin dan solar. "Ada kuota lebih tinggi sedikit, itu akan dibicarakan nanti malam," ujarnya.