Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur Pemasaran Bio Farma Jadi Presiden Asosiasi Produsen Vaksin Negara Berkembang

Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Mahendra Suhardono menjadi President Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) atau Asosiasi Produsen Vaksin Negara Berkembang untuk periode 2014-2016.
Vaksin produksi Bio Farma. Direktur perserorangan jadi presiden produsen vaksin negara berkembang/Bisnis
Vaksin produksi Bio Farma. Direktur perserorangan jadi presiden produsen vaksin negara berkembang/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Mahendra Suhardono menjadi President Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) atau Asosiasi Produsen Vaksin Negara Berkembang untuk periode 2014-2016.

Pemilihan Mahendra Suhardono dilaksanakan dalam 15th Annual General Meeting DCVMN di New Delhi, India pada 27-29Oktober 2014 yang dihadiri 42 produsen vaksin dari 16 negara berkembang, organisasi kesehatan global seperti WHO, UNICEF, Global Alliance for Vaccine Initiative (GAVI), dan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF).

Iskandar, Direktur Utama Bio Farma, mengatakan manajemen  Bio Farma sangat bangga dengan terpilihnya kembali Mahendra Suhardono menjadi Presiden DCVMN untuk periode kedua, setelah bersaing dengan perwakilan produsen vaksin dari Brazil, China, India, Afrika Selatan.

“Akhirnya kepercayaan dunia kembali ke Indonesia, apalagi awalnya DCVMN dibentuk di Bandung. Kami terdorong untuk terus berinovasi terhadap penanganan perkembangan pola penyakit baru yang selalu muncul,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (3/12/2014).

Dia melanjutkan kewajiban memberantas penyakit menular, bukan hanya kewajiban di satu negara, sehingga sesama anggota DCVMN perlu saling melengkapi untuk menjaga ketersediaan dan pasokan vaksin.

“Mengingat kebutuhannya cukup besar, kapasitas kebutuhan vaksin belum dapat dipenuhi oleh satu perusahaan. Anggota DCVMN perlu saling mendukung untuk penyediaan vaksin untuk Global Health Security,” tuturnya.

Mahendra Suhardono, Presiden DCVMN terpilih, menyatakan tahun ini pihaknya berkomitmen untuk mendukung program peningkatan vaksin yang diproduksi di negara berkembang dengan kualitas yang memenuhi standard WHO dan harga yang terjangkau (affordable).

“DCVMN juga mendorong produsen vaksin untuk menjaga dan mengamankan pasokan vaksin untuk kebutuhan global, khususnya vaksin-vaksin yang sangat dibutuhkan oleh negara berkembang,” sebutnya.

Negara-negara berkembang yang memiliki populasi besar, menurutnya, harus mempersiapkan diri dalam menghadapi munculnya penyakit-penyakit baru.

Untuk itu DCVMN memprioritaskan pengembangan vaksin-vaksin baru antara lain Vaksin Pentavalent/Hexavalent, Pneumococcal Conjugate, Rotavirus, Typhoid Conjugate, Human Papilloma, Campak/Rubelladan Inactivated Polio Vaksin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper