Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno bakal memindahkan PT Pertamina Energy Trading Limited atau Petral ke Indonesia dibandingkan tetap berada di Singapura.
Rini mengungkapkan pemerintah akan melakukan analisa secara mendalam keberadaan Petral sebagai perusahaan trading yang melakukan pembelian minyak di pasar spot. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu diharapkan dapat lebih transaparan.
"Bahwa sebetulnya terbaik adalah semua bisa dilakukan di Indonesia, tentunya untuk memindahkan hal ini tidak bisa langsung sekaligus dan ini akan menjadi pekerjaan rumah paling utama untuk direksi Pertamina yang baru," ungkapnya, Jumat (28/11/2014).
Dia memberi waktu 3 bulan kepada dirut Pertamina yang baru, Dwi Soetjipto, untuk bekerjasama dengan tim reformasi tata kelola minyak dan gas. Terutama terkait Petral dan sistem pembelian Pertamina secara menyeluruh.
Kementerian BUMN menginginkan agar Pertamina membuat sistem yang transparan pada sisi pembelian bahan baku, maupun pada proses hilirisasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan keberadaan Petral mendapatkan perhatian sangat serius dari Presiden Joko Widodo. Untuk itu, tim reformasi yang telah dibentuk sebelumnya, tengah melakukan review secara menyeluruh.
Dia menjelaskan, proses review yang dilakukan pada Petral terutama pada peran, kinerja, proses bisnis, serta kepemimpinan. Terkadang, sambungnya, meski proses bisnis telah baik, tetapi bila pemimpinnya kurang baik, dapat memperburuk kinerja.
"Dalam waktu dekat, tim akan bertemu dengan manajemen Pertamina yang baru dan berkunjung ke Petral. Dalam waktu tidak terlalu lama, mereka akan memberikan rekomendasi," katanya.
Pemerintah tidak ingin gegabah dalam memberikan keputusan terkait keberadaan Petral. Dia ingin mengambil keputusan berdasarkan fakta, bukan hanya penghakiman secara serampangan.