Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian menyatakan subsektor Hortikultura siap menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun 2015.
Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim hal tersebut karena pasar dalam negeri telah menerapkan tariff bea masuk 0% sejak lama untuk subsektor hortikultura.
“Dengan dibukanya MEA, tidak akan terlalu banyak pengaruhnya,” katanya, Selasa, (25/11/2014).
Hasanuddin mengatakan fokus Kementan nantinya adalah membuat neraca perdagangan hortikultura menjadi seimbang. Dia mengatakan akan menggenjot ekspor komoditi yang tidak rentan terkena serangan lalat buah seperti manggis dan salak.
Dia mengatakan lalat buah menjadi salah satu pertimbangan utama negara luar untuk menolak produk hortikultura dalam negeri. Meskipun teknologi vapor heat treatment dapat mengantisipasi lalat, namun dia ragu konsumen dapat menyukai tekstur buah itu.
Selain itu, dia mengatakan akan mengedepankan produk olahan seperti produk nanas kaleng dan tanaman hias yang nilai pasar internasional mencapai USS 125 miliar.
“Makanya saya himbau investor tidak himbau di minyak dan gas saja atau properti, tapi di pertanian juga terutama tanaman hias,” katanya.