Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi : Pemerintah Diharapkan Fokus Kehilangan Hasil

Pemerintah diharapkan bisa meminimalisir kehilangan hasil dalam proses pasca panen padi mengingat rehabilitasi irigasi tidak bisa langsung menaikkan produksi komoditas itu secara drastis.
Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diharapkan bisa meminimalisir kehilangan hasil dalam proses pasca panen padi mengingat rehabilitasi irigasi tidak bisa langsung menaikkan produksi komoditas itu secara drastis.
 
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengatakan kenaikan target produksi akan sulit ditempuh karena hasil dari rehabilitasi irigasi yang rencananya disertai bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) baru akan terlihat setidaknya pada 3 tahun perbaikan berjalan.
 
“Pembangunan irigasi itu tidak bisa langsung melonjak tinggi, kecuali Pemerintah juga mencari cara bagaimana mengurangi kehilangan hasil pada padi yang saat ini masih tinggi, sebesar 22%,” katanya seperti dikutip Bisnis, (25/11/2014).
 
Mengacu pada Angka Ramalan II, produksi padi mencapai 70,36 juta ton GKG sampai akhir tahun. Sementara itu, Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi dapat bertambah 3,1 juta ton GKG atau mencapai 73,4 juta ton GKG pada 2015.
 
Menurut Khudori, Pemerintah sebaiknya juga menekan kehilangan hasil padi yang bisa memberikan hasil yang signifikan dalam jangka pendek, dibandingkan hanya fokus pada perbaikan irigasi.
 
“Irigasi butuh waktu, sementara kehilangan hasil relatif masih bisa dilakukan dan tidak terlalu rumit. Tinggal bagaimana introduksi pasca panen yang baik,” ujarnya.
 
Dia menjelaskan kehilangan hasil dapat dilakukan dengan merapikan proses panen hingga distribusi yang banyak tercecer. Menurutnya, salah satu proses yang paling besar menyumbang kehilangan hasil adalah proses gabah menjadi beras.
 
Khudori berharap pemerintah dapat memberikan insentif kepada industri penggilingan agar berdiri di sentra-sentra pertanian. Dia meyakini kehilangan hasil dapat berkurang hingga 10% atau mencapai 4 juta ton beras apabila industri tersebut digalakkan.
 
Selain itu, dia mengatakan pemerintah  harus memfasilitasi pengering atau dryer yang masih minim sebagai salah satu pendukung pasca panen agar susut padi tidak terlalu banyak.
 
“Di musim penghujan biasanya bersamaan dengan panen, maka dryer itu manfaatnya besar. Kalau panen raya tidak ada matahari tapi ada dryer, maka kerugian tidak jadi hilang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper