Bisnis.com, JAKARTA: Asosiasi penyedia dan pengguna jasa pelabuhan Tanjung Priok dijadwalkan membahas penyesuaian tarif angkutan barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan itu yang sudah diusulkan pengusaha angkutan pelabuhan, mulai besok, Jumat (21/11/2014).
Sekretaris Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta, Maradang Rasjid mengatakan, pembahasan akan melibatkan enam asosiasi pengguna jasa pelabuhan.
Keenamnya adalah Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) DKI Jakarta, Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) DKI, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI, Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jaya, Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta.
“Angsuspel DKI sudah mengusulkan kenaikan tarif angkutan pelabuhan Priok 25% untuk semua rute. Besok (Jumat, 21/11) kami akan libatkan enam asosiasi tersebut untuk membahas. Kami berharap tidak ada kendala,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/11).
Dia mengatakan, kenaikan tarif angkutan pelabuhan Priok rata-rata 25% setelah memperhitungan kenaikan harga BBM jenis Solar, maintenance armada, dan cost operasional lainnya seperti uang makan sopir dan tol.
Menurut Rasjid, nantinya setelah dibahas bersama asosiasi terkait di pelabuhan Priok, akan ditindaklanjuti dengan kesepakatan bersama penetapan pedoman tarif angkutan barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.
“Selama ini mekanismenya seperti itu, harus ada pedoman tarifnya untuk menghindari praktik perang tarif angkutan pelabuhan di Priok,” ucapnya.