Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shortfall Penerimaan Bea Cukai Diprediksi Membengkak

Ditjen Bea dan Cukai memperkirakan shortfall selisih antara realisasi dan target penerimaan bea cukai membengkak menjadi Rp10,4 triliun tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp2,1 triliun.
Ilustrasi/kemenkeu.go.id
Ilustrasi/kemenkeu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Ditjen Bea dan Cukai memperkirakan shortfall—selisih antara realisasi dan target—penerimaan bea cukai membengkak menjadi Rp10,4 triliun tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp2,1 triliun.

Realisasi penerimaan bea dan cukai Januari-Oktober 2014 baru mencapai Rp131,2 triliun, atau 75,59% dari target APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp173,73 triliun.

Meski begitu, capaian tersebut tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Penerimaan, Peraturan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengatakan shortfall yang membengkak dikarenakan anjloknya penerimaan cukai. Hingga Oktober, penerimaan cukai baru Rp93,934 triliun, atau 95,55% dari target pada periode yang sama.

“Penerimaan cukai biasanya selalu mencapai di atas 100% pencapaian targetnya. Tetapi kali ini justru hanya 95,55%. Sementara, bea masuk dan bea keluar memang sudah dipastikan lebih besar lagi shortfall-nya,” ujarnya.

Susiwijono mengungkapkan shortfall penerimaan bea dan cukai 2014 seharusnya mencapai Rp12,5 triliun. Namun sedikit berkurang, karena adanya upaya optimalisasi dari penerimaan cukai seperti melalui penundaan cukai, penindakan rokok ilegal dan lain sebagainya, sebesar Rp2,1 triliun.

Dia mengaku target penerimaan dari APBNP 2014 sulit dikejar dalam waktu dua bulan terakhir ini, mengingat banyaknya faktor eksternal—yang tidak menjadi kontrol Ditjen Bea dan Cukai—tidak mendukung, misalnya perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor hingga harga komoditas.

“Jika melihat kondisi saat ini, kami memperkirakan penerimaan bea dan cukai tahun ini mencapai Rp163,36 triliun, atau 94,03% dari target APBNP 2014. Meski anjlok cukup dalam, angka itu tumbuh sekitar 5% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp155,82 triliun.

Seperti diketahui, Ditjen Bea dan Cukai sebelumnya memperkirakan shortfall penerimaan bea cukai hanya Rp2,1 triliun. Pasalnya, ketika itu penerimaan cukai diperkirakan bakal melewati target atau surplus sebesar Rp6,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper