Bisnis.com, JAKARTA – Kontak Tani Nelayan Andalan menanggapi rencana Kementerian Pertanian yang akan menggunakan jasa dua BUMN, PT Sang Hyang Sari dan PT Pertani dalam pengadaan dan penyaluran benih pada 2015.
Menurut Ketua KTNA Winarno Thohir Kementan harus menjamin bahwa dua BUMN tersebut dapat menyalurkan benih kepada petani tepat sasaran. “Bagaimana cara mengatasinya, karena 2 BUMN ini sedang bermasalah kan. Penyalurannya sangat rendah, ini harus di jamin,” katanya, Senin (17/11/2014).
Menurutnya, kedua BUMN tersebut lemah dalam sistem kirim kemudian bayar yang selama ini terjadi di lapangan. Dia menyarankan pemerintah untuk memberikan modal pinjaman guna memperlancar kinerja kedua BUMN ini nantinya.
“Kebutuhan benih dan distribusi waktu yang tepat harus diperhatikan. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat merekomendasikan permodalam pinjaman dari perbankan karena kedua BUMN ini lemah dalam sistem selama ini, kirim lalu bayar,” katanya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan mekanisme penujukkan langsung kepada BUMN untuk pengadaan benih lebih baik daripada sistem tender.
Menurutnya, proses tender memakan waktu yang lama dan dikhawatirkan dapat jatuh pada musim yang salah sehingga petani bisa mendapatkan benih saat musim sudah lewat.
“Sebenarnya penunjukkan langsung tidak masalah selama tidak ada korupsi. Mekanisme kita bikin, yang penting kualitas bibit, dan tentukan harga yang standar, siapa yang bisa itu maka akan kita pilih,” katanya