Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyambut baik langkah pemerintah terkait dengan rencana penaikan harga bahan bakar minyak.
"Kami sambut baik [kebijakan kenaikan BBM]. Karena ini sejalan dengan apa yang telah dipublikasikan 1 bulan yang lalu, ketika presiden terpilih menyampaikan bahwa masalah pengelolaan subsidi BBM akan disikapi," ungkap Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Senin (17/11/2014).
Selain merespons pengelolaan subsidi energi BBM dan listrik, Agus merekomendasikan suatu perbaikan yang sifatnya struktural. Menurutnya, jika reformasi struktural tidak dilakukan, maka pada tahun depan, 2 tahun kemudian, persoalan akan muncul lagi.
Untuk mengantisipasi persoalan, lanjutnya, harus ada penanganan yang lengkap. Agus menambahkan penanganan secara lengkap dan struktural, ke depannya akan sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun berikutnya.
Pada hari yang bersamaan, Senin (17/11/2014) malam, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM. Kenaikan dimulai pada pukul 00.00 WIB, terhitung 18 November 2014.
Adapun perubahan harga BBM bersubsidi yakni harga premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter dan untuk solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500/liter.