Bisnis.com, BANDUNG—PT Pindad (Persero) tengah menjalankan kerja sama produksi medium tank dengan FNSS, perusahaan industri pertahanan asal Turki, sebagai tindak lanjut kerja sama Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turki.
“Indonesia memilih Pindad sebagai pemimpin atau lead integrator-nya. Dari Turki dipilih FNSS. Kami dari Indonesia tidak sendiri tetapi nanti ada PT LEN, PT DI, semua tergabung dari seluruh industri pertahanan yang terintegrasi dalam sistem pertempuran,” tutur Kepala Departemen Komunikasi Korporat PT Pindad Sena Maulana seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (13/11/2014).
Melalui kerja sama kedua negara, kedua belah pihak akan mendesain platform tank yang khusus dibuat untuk TNI dan untuk Turki yang dimulai dari pendidikan sumber daya manusia, pembentukan teknologi, sampai pada tahap produksi dan pengetesan.
“Setelah produksi dan pengetesan, baru bisa dipakai. Tetapi tidak akan berhenti di sana, setelah itu [kerja sama] masih terus ke depan. Tank bukan akhir dari segala alutsista yang dimiliki di darat,” ujarnya.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu sebelumnya menjamin jika ada pembelian alutsista dari luar negeri, pembelian tersebut akan disertai perjanjian untuk melakukan alih teknologi dengan pelaku industri pertahanan dalam negeri. Hal tersebut, sambungnya, saat ini telah berjalan.
“Yang terakhir nanti [kerja sama alutsista] dengan Turki untuk tank. Body-nya sudah mampu kita buat, mesinnya harus belajar lagi,” sebutnya.
INGIN BACA INFORMASI LAINNYA? SILAKAN KLIK