Bisnis.com, BANDUNG--Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi PT Pindad (Persero) didampingi KSAD TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, jajaran Kementerian Pertahanan, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan Direksi PT Pindad, hari ini, Senin (10/11/2014).
Menhan mengatakan pemerintah mendukung pengembangan industri pertahanan, khususnya yang dikembangkan Pindad untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di dalam negeri.
"Saya minta agar rekan-rekan di Pindad mampu kembangkan produk alutsista unggulan yang diperlukan TNI," katanya kepada jajaran manajemen Pindad.
Rombongan Menhan berkeliling meninjau secara langsung beberapa fasilitas Pindad dalam memproduksi beberapa produk pertahanan dan keamanan andalannya, seperti Divisi Senjata dan Divisi Kendaraan Khusus.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Utama Pindad Tri Hardjono menyatakan harapan bagi pemerintahan baru dapat mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam mendukung industri strategis produksi dalam negeri.
"Kami berharap pembuat kebijakan dapat menciptakan sebuah kebijakan yang dapat memajukan Pindad dan industri pertahanan nasional," ujarnya.
Hingga kini Pindad masih terus menyuplai produk senjata, amunisi, dan kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mendukung performa dari personel TNI dan Polri.
Menteri Pertahanan Dorong Pindad Kembangkan Alutsista Unggulan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi PT Pindad (Persero) didampingi KSAD TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, jajaran Kementerian Pertahanan, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan Direksi PT Pindad, hari ini, Senin (10/11/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abdalah Gifar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu