Bisnis.com, JAKARTA- Indeks pembelanjaan manufaktur Indonesia mencapai level terendah dalam 14 bulan terakhir pada oktober 2014, menyusul makin berkurangnya permintaan.
Data PMI (Purchasing Managers’ Index) dari HSBC mencatat PMI Indonesia pada Oktober 2014 ada di level 49,2, lebih rendah dari level 50,7 pada September 2014.
Su Sian Lim, ekonom HSBC untuk Asean, mengatakan kegiatan manufaktur Indonesia terus bergerak maju mundur.
Saat kontraksi PMI Oktober tidak terlalu tajam, kondisi yang ada sangat jelas berada di sisi yang lemah.Satu-satunya indeks yang masih menguat, bahkan melaju makin kencang, adalah harga.
“Harga produksi terus melaju lebih cepat dari harga output, yang mengindikasikan tekanan margin yang tengah terjadi terhadap para produsen,” ujarnya melalui publikasi yang dilansir oleh Markit, provider informasi keuangan HSBC, Senin (3/11/2014).
Dengan pesanan baru yang tidak terlalu besar, backlog kerja turun untuk bulan kelima berturut-turut, prospek sektor ini belum memicu antusiasme.