Bisnis.com, JAKARTA -- Peringatan ulang tahun ke-68 Hari Oeang menjadi momentum Indonesia untuk memperkuat kedaulatan rupiah telebih sejak diterbitkannya mata uang rupiah berfrasa Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus lalu.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengajak seluruh jajaran pegawai di kementeriannya untuk memperkuat kedudukan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional dan internasional.
"Penguatan kedudukan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat," dalam sambutannya saat memimpin upacara, Kamis (30/10/2014),
Selain menunaikan amanat undang-undang, uang NKRI merupakan manifestasi pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan dan Bank Indonesia.
Lambang Garuda Pancasila, frasa NKRI, dan tanda tangan dua pejabat pemerintah, lanjutnya, mempertegas posisi mata uang rupiah sebagai milik NKRI.
Bambang juga mengajak seluruh pegawai Kemenkeu untuk lebih semangat dalam pengawalan keuangan negara agar tercapai peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
Kesejahteraan rakyat, sambungnya, akan dilakukan lewat pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, penurunan kemiskinan dan pengangguran, mitigasi bencana, dan program kesejahteraan rakyat lainnya.
Bersamaan dengan pemerintahan baru, mantan Wamenkeu itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama meningkatkan daya saing, ketahanan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Bambang optimistis pertumbuhan ekonomi dapat tinggi jika pemerintah mampu tetap menjaga, mengembangkan, dan menjalankan kebijakan fiskal yang prudent dan sehat.
"Ke depannya kita juga mampu menyusun kebijakan yang mendukung peningkatan investasi karena investasi merupakan sumber pertumbuhan selain konsumsi dan ekspor yang kuat," tegasnya.