Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Pakai Agribisnis Kerakyatan Gapai Kedaulatan Pangan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan berupaya membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan.
Menteri Pertanian Kabinet Kerja Jokowi-JK Amran Sulaiman./JIBI
Menteri Pertanian Kabinet Kerja Jokowi-JK Amran Sulaiman./JIBI
Bisnis.com,JAKARTA--Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan berupaya membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan.
 
Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal di antaranya melalui kebijakan pengendalian atas impor pangan, penanggulangan kemiskinan di sektor pertanian dan dukungan regenerasi, implementasi reforma agraria, serta pembangunan bank khusus untuk pertanian, UMKM, dan Koperasi.
 
Lebih lanjut, dia mengatakan dukungan regenerasi dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Pertama, pencanangan Indonesia berdaulat benih hingga 2019.Kemudian, pembanguan irigasi, bendungan, sarana jalan dan transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata.
 
"Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan 25 bendungan hingga 2019," ujarnya saat memberikan sambutan pada serah terima jabatan menteri pertanian, Selasa (28/10/2014).
 
Di bagian sumber daya manusia, lanjutnya, perlunya peningkatan kemampuan petani, organisasi tani dan pola hubungan dengan pemerintah, terutama pelibatan aktif petani sebagai tulang punggung kedaulatan pangan.
 
Berikutnya, dia mengatakan akan meningkatan pembangunan dan atraktivitas ekonomi pedesaan yang ditandai dengan peningkatan investasi dalam negeri.
 
Terakhir, menurutnya, bonus demografi tenaga kerja petani dan rakyat indonesia yang bekerja di pedesaan harus dimanfaatkan.
 
Selain dukungan regenerasi, lanjutnya, reforma agraria juga dilakukan dalam beberapa hal di antaranya akses dan aset reform kepada petani melalui distribusi hak atas tanah petani melalui land reform dan program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani.
 
Selain itu, dia juga akan meningkatkan akses petani gurem terhadap kepemilikan lahan pertanian dari rata-rata 0,3 hektar menjadi 2 hektare per kepala keluarga petani, termasuk membuka satu juta hektare lahan pertaian kering di luar Jawa dan Bali.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper