Bisnis.com, BOGOR -- Asian Agri menargetkan seluruh kebun lahan kelapa sawit plasma yang bermitra dengannya mendapatkan sertifikat RSPO tahun depan.
General Manager Asian Agri Freddy Wijaya mengatakan kemitraan dengan petani plasma dalam produksi minyak kelapa sawit terbukti berdampak positif.
"Tentunya dalam konteks pasar. Kita coba ajak mitra kami untuk mengetahui pentingnya sertifikasi," ujar Freddy saat acara Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional di Bogor, Senin (27/10/2014).
Dia menambahkan dengan sertifikasi, seperti Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), minyak kelapa sawit yang masuk ke pasar internasional sudah pasti terjamin dan diterima.
Sejalan dengan hal ini, financial benefit perusahaan pun pasti dapat diperoleh dalam konteks yield yang optimum serta cost yang efisien.
Saat ini, lanjutnya, sudah ada 42.000 hektar lahan plasma yang mendapatkan sertifikat RSPO. Sementara total lahannya sebesar 60.000 hektar dengan melibatkan 29.000 petani plasma dan bekerja dengan 30.000 petani swadaya.
Kalau kita melihat dua areal perkebunan rakyat yang ada dari tahun 2003 hingga 2012. Yang berkembang besar itu bukan swasta, tetapi malah rakyat, katanya.
Selain petani plasma, lanjut Freddy, Asian Agri juga fokus pada petani swadaya.
Pada 2013, petani swadaya yang menjadi mitranya telah mendapat sertifikat RSPO.
Freddy mengatakan RSPO kebun inti kelapa sawit Asian Agri sendiri ditargetkan akan selesai tahun ini bersamaan dengan ISPO. Sedangkan untuk sertifikat ISCC telah disertifikasi seluruhnya pada awal tahun ini.