Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakuwon Gandeng CIMB dengan Bunga KPR 8% Fixed 5 Tahun

Pengembang properti Pakuwon Group pada akhir tahun ini berupaya mengejar target pendapatan dengan menggandeng CIMB Niaga untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) di Surabaya Jawa Timur.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - Pengembang properti Pakuwon Group pada akhir tahun ini berupaya mengejar target pendapatan dengan menggandeng CIMB Niaga untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) di Surabaya Jawa Timur.

Marketing Manager Pakuwon City Reinecke Bayu mengatakan target pendapatan Pakuwon Group tahun ini adalah Rp3 triliun, dan sampai September 2014 sudah tercapai Rp2,1 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, Pakuwon menawarkan 22 unit rumah premium di kawasan barat dan timur Surabaya dengan menggunakan promo KPR CIMB Niaga dengan bunga 8% fixed 5 tahun.

“Program ini terbatas sampai 30 November 2014, dan unit-unit premium yang ditawarkan sudah siap pakai,” katanya dalam konferensi pers di Surabaya, Kamis (16/10/2014).

Dari 22 unit rumah premium yang ditawarkan, 17 unit di antaranya rumah mewah berlantai 3 di komplek Pakuwon Indah (Surabaya Barat) dengan harga mulai Rp4 miliar, sedangkan 5 unit lainnya berada di Pakuwon City (Surabaya Timur) dengan harga mulai Rp miliar.

“Rumah siap huni dalam program ini sudah lengkap dengan furniture dan interior karena merupakan special edition. Pakuwon memang sengaja membangun dulu unit rumah, infrastruktur dan fasilitasnya setelah itu pemasaran untuk mempermudah urusan KPR,” imbuh Bayu.

Tony Tardjo, Head of Consumer Lending CIMB Niaga, mengatakan selama ini CIMB Niaga sudah menjalin kerjasama KPR dengan Pakuwon, terutama pembiayaan untuk rumah primer yakni dengan porsi 60% dan sisanya rumah sekunder.

“Sekitar 90% KPR CIMB Niaga di Jawa Timur diperoleh dari proyek-proyek Pakuwon, dan 70% KPR kami adalah segmen atas dan sisanya segmen menengah,” katanya.

Dia menambahkan, dalam pembiayaan KPR, CIMB Niaga pun memiliki target Rp70 miliar/bulan untuk di wilayah Jawa Timur. Namun, sepanjang tahun ini rerata tercapai Rp60 miliar-Rp65 miliar.

“Pencapaian tersebut sudah cukup bagus, karena memang tahun ini agak sulit, banyak faktor mempengaruhi mulai dari BI rate sampai masalah politik,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper