Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulut Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas Agro

Disperindag Sulut berencana melakukan revitalisasi Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) pada 2015 guna memberikan kemudahan kepada petani dan pengusaha dalam memasarkan produknya.
Pada tahun ini, PLKA ditargetkan akan digelar dengan anggaran APBN sebanyak delapan kali dan melalui APBD empat kali yang akan langsung digelar di empat kabupaten. /Bisnis.com
Pada tahun ini, PLKA ditargetkan akan digelar dengan anggaran APBN sebanyak delapan kali dan melalui APBD empat kali yang akan langsung digelar di empat kabupaten. /Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Disperindag Sulut) berencana melakukan revitalisasi Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) pada 2015 guna memberikan kemudahan kepada petani dan pengusaha dalam memasarkan produknya.

Kepala Disperindag Sulut Olvie Atteng menuturkan bila PLKA Sulut direvitalisasi maka pengelolanya akan diserahkan kepada pihak swasta. Adapun pemerintah nantinya hanya bertindak sebagai fasilitator untuk melakukan pembinaan.

“Kami akan melakukan sosialisasi pada 8 Oktober dalam mempersiapkan revitalisasi PLKA pada tahun depan,” ujarnya, Selasa (7/10/2014).

Dalam sosialisasi nanti, Disperindag Sulut mengundang sejumlah pemangku kepentingan (stakeholders) agar rencana revitalisasi itu dapat dilaksanakan dengan baik.

Dia berharap wadah ini menjadi alternatif pemasaran yang menguntungkan bagi petani dan produsen komoditas unggulan selaku penjual, serta pelaku usaha dan kalangan industri sebagai pembeli.

Selain di Sulut, revitalisasi PLKA juga dilakukan di 12 provinsi. Meskipun demikian, revitalisasi baru berjalan di sejumlah provinsi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

“Saat ini, sedang diidentifikasi dan mempersiapkan kelembagaannya seperti apa,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, PLKA di daerah berjuluk Bumi Nyiur Melambai itu membukukan omzet sekitar Rp18,79 miliar di empat kabupaten sebagai lokasi pasar lelang komoditas.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong mengatakan keempat kabupaten yang menjadi tempat pelaksanaan pasar lelang komoditas adalah Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Minahasa Tenggara.

“Keempat kabupaten itu menjadi basis produksi komoditas di Sulut, seperti jagung, cengkih, kopra, dan komoditas agro lainnya,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan transaksi di Minahasa tercatat sebesar Rp10 miliar, Minahasa Utara Rp2,3 miliar, Minahasa Selatan Rp3,2 miliar, dan Minahasa Tenggara Rp3,2 miliar 

Menurutnya, komoditas agro berupa jagung hibrida menjadi salah satu komoditas favorit. Bahkan, pedagang asal Kota Surabaya, Jawa Timur, membeli jagung hibrida di pasar lelang itu.

“Terjadi transaksi dengan pedagang asal Surabaya sebanyak 1.000 ton dengan harga Rp3.000 per kg sehingga total transaksi mencapai Rp3 miliar,” katanya.

Hanny mengatakan transaksi komoditas jagung mengambil pangsa sebesar 91,19% dari keseluruhan transaksi dalam PLKA di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Dia mengatakan hampir di setiap PLKA, komoditas jagung merupakan produk yang paling laris, dengan harga cukup baik.

Dalam PLKA tersebut, katanya, juga dipasarlelangkan arang tempurung dan buah salak dengan masing-masing transaksi Rp270 juta dan Rp20 juta. 

Dia menambahkan ajang PLKA ini diharapkan mampu menjadi tempat pertemuan antara petani dan pembeli secara langsung, sehingga petani akan mendapat nilai tambah yang lebih besar.

Pemerintah berharap petani akan memanfaatkan ajang PLKA ini, karena banyak komoditas yang dicari pembeli dan pengusaha, tetapi belum bisa dipenuhi.

Komoditas yang dipasarlelangkan di antaranya arang tempurung, beras, cengkih, dodol salak, gabah kering panen, gula aren, ikan payangka, ikan betutu, ikan nila, jagung, kacang disko, lemon, telur itik, dan tomat.

Dengan bervariasinya komoditas yang terjual di PLKA ini, kata Hanny, itu menandakan bahwa kegiatan tersebut mendapat perhatian dari para calon pembeli dan penjual.

Dia menegaskan pihaknya mengharapkan akan makin banyak komoditas yang dijual dalam PLKA ke depan.

“Untuk itu, kegiatan ini diharapkan terus disosialisasikan kepada para calon penjual, dalam hal ini petani produsen karena PLKA merupakan sarana untuk mempertemukan mereka dengan calon pembeli bahkan para eksportir,” katanya.

Pada tahun ini, PLKA ditargetkan akan digelar dengan anggaran APBN sebanyak delapan kali dan melalui APBD empat kali yang akan langsung digelar di empat kabupaten.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper