Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh pemangku kepentingan terkait di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mendeklarasikan Forum Komunikasi Komunitas Kepelabuhanan Tanjung Priok (FK3TP) hari ini, Jumat (3/10/2014).
Forum komunikasi itu beranggotakan seluruh instansi pemerintah di Pelabuhan Priok, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Bea dan Cukai Tanjung Priok, pengelola terminal peti kemas JICT dan TPK Koja, PT Pelindo II Tanjung Priok, Syahbandar Tanjung Priok, dan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.
Sejumlah Asosiasi Pengguna Jasa Pelabuhan Priok juga hadir dalam deklarasi forum itu a.l. Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok dan Serikat Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (SBTPI).
Forum komunikasi tersebut digagas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dengan melibatkan seluruh instansi terkait di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Forum Komunikasi Komunitas Kepelabuhanan Tanjung Priok (FK3TP) yang secara simbolis diresmikan Wakil Walikota Jakarta Utara Sunardi itu bertujuan sebagai wadah komunikasi untuk mempercepat proses koordinasi dalam mendukung kelancaran arus barang dan logistik di pelabuhan.
"Kita harapkan forum ini menjadi wadah yang efektif untuk menghilangkan semua kendala logistik di pelabuhan, termasuk soal kemacetan di sekitar pelabuhan," ujar Sunardi seusai memukul gong sebagai tanda meresmikan kehadiran forum konunikasi lintas instansi di Priok itu.
Dirut Pelindo II RJ Lino mengatakan persepsi masyarakat terhadap Pelabuhan Priok sangat bagus saat ini, apalagi jika New Priok Kalibaru dapat diselesaikan dan dioperasikan sesuai target awal. "New Priok akan mengubah panorama pelabuhan di Indonesia," ujar Lino.
Dia mengatakan, soal kemacetan di pelabuhan selama ini dipicu akibat 50% truk di jalan raya kosong. "Itu karena kita tidak punya sistem yang mengatur management traffic di pelabuhan," ujarnya.
Lino juga mengatakan, untuk menyesaian persoalan pelabuhan setidaknya ada tujuh instansi terkait yang harus turut aktif a.l. Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pertanian.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) .Asep Adisaputera mengatakan forum tersebut diharapkan mampu membenahi persoalan mendasar di pelabuhan, seperti kemacetan dan potensi kriminalitas di jalur distribusi.