Bisnis.com, JAKARTA — PT Marga Mandalasakti selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak akan melakukan pengerjaan penambahan lajur ketiga untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan pada ruas tersebut.
Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Wiwiek D. Santoso mengatakan pengerjaan penambahan lajur ketiga pada ruas tol Tangerang-Merak akan dilaksanakan pada segmen Balaraja Barat hingga ke Ciujung sepanjang 20 kilometer.
“Lajur ketiga ini termasuk lajur utama, yang pengerjaanya akan dibangun secara bertahap dalam kurun waktu 3 tahun,” kata Wiwiek kepada Bisnis, Senin (29/9/2014).
Menurutnya, PT MMS menargetkan pengerjaan penambahan lajur ini akan dilaksanakan pada tahun depan, karena saat ini pihaknya masih menunggu pihak konsultan menyelesaikan penghitungan total anggaran yang dibutuhkan untuk proyek penambahan lajur ketiga ini.
“Proses tender kontraktor dan proses konstruksi baru akan dimulai tahun depan, karena belum selesai itu hitung-hitung jumlah anggarannya oleh konsultan. Kalau desainnya sih sudah jadi,” ujarnya.
Meskipun demikian, dia menegaskan, pihaknya telah menyediakan anggaran untuk pembangunan lajur ketiga melalui kas internal perusahaan dan pinjaman bank. Namun, dia enggan untuk menjelaskan secara detail mengenai presentase porsi anggaran, baik dari kas internal perusahaan maupun dari pinjaman bank.
Berdasarkan penjelasannya, penambahan lajur ini dilakukan untuk menambah kapasitas jalan menjadi lebih besar dan mengatasi kepadatan kendaraan yang melintas di tol Tangerang-Merak. Apalagi, lintas harian rata-rata (LHR) kendaraan di jalan tol Tangerang-Merak pada tahun ini mencapai hingga 120 ribu kendaraan per hari.
Penambahan lajur, sambungnya, juga telah menjadi kewajiban operator sesuai dengan yang tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk meningkatkan kapasitas jalan dari dua lajur menjadi tiga lajur mulai 2012 hingga 2015.
GERBANG TOL BARU
Selain menambah jumlah lajur pada ruas tol Tangerang-Merak, Wiwiek mengungkapkan, pihaknya juga berencana untuk membuka gerbang tol baru sebagai akses menuju kawasan industri di Cikande.
Menurutnya, pembukaan gerbang tol menuju kawasan industri Cikande atau Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) itu dilakukan atas permintaan Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.
“Rencananya tahun depan kami juga akan membuka gerbang tol di km 52 yaitu Gerbang Tol Cikande sesuai dengan permintaan pemda untuk memudahkan akses ke kawasan industri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wiwiek menegaskan PT MMS selaku anak usaha PT Astra International berencana untuk mengembangkan bisnisnya di sektor jalan bebas hambatan, melalui proses akusisi maupun tender proyek tol baru.
Setelah menjadi salah satu pemegang saham pada ruas tol Serpong-Kunciran, bersama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) selaku pemegang saham mayoritas. Saat ini Astra Group juga tengah mengincar pengelolaan ruas tol baru yaitu Serpong-Balaraja sepanjang 30 km.
“Kami akan ikut tender proyek tol Serpong-Balaraja karena ada konektivitas dengan ruas tol yang dikelola MMS,” ucapnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Achmad Gani Ghazaly mengatakan pihaknya baru akan melaksanakan lelang investor untuk ruas tol Serpong-Balaraja pada tahun depan. Gani mengatakan proses lelang belum dapat dilakukan karena masih menunggu proses pembebasan lahan.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengatakan pengadaan tanah untuk ruas Serpong-Balaraja masih menunggu proses analisis dampak lingkungan (Amdal) dan feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang dilakukan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD). “Proyek ini sudah disetujui, jadi begitu siap (tanahnya) bisa langsung ditender,” ujarnya.
Hingga saat ini, konsorsium yang sudah lolos prakualifikasi (PQ) tol Serpong-Balaraja adalah PT CMNP, Konsorsium SP Road dan PT Prabu Persada, Konsorsium BSD, PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya Investama, serta Konsorsium PT Nusantara Infrastrktur dan Egys.
Profil Tol Tangerang-Merak
BUJT: PT Marga Mandalasakti (MMS)
Panjang: 73 km
LHR: 120 ribu Kendaraan Per Hari